JAKARTA. Selain disektor agro, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) juga mulai rajin mengembangkan sayap bisnis ke sektor properti. Untuk pertama kalinya, RNI akan membangun hotel dan pusat perkantoran yang berada di Jakarta dan Cirebon. Untuk di Jakarta, proses pembangunan hotel akan dilakukan minggu (12/10) ini. Sementara untuk proses pembanguan di Cirebon dijadwalkan akan dilaksanakan pada Desember 2014 atau Januari 2015 mendatang. Di dua lokasi tersebut Investasi yang dibutuhkan mencapai lebih Rp 400 miliar. Diharapkan projek pembangunan di dua lokasi tersebut dapat terselesaikan pada awal tahun 2016. "Kita masuk ke budget hotel, karena kelas menegah terus bertumbuh dan belum terpenuhi," kata Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI, Minggu (12/10). Program kerja ini merupakan implementasi dari upaya untuk mengoptimalkan nilai aset sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Menteri BUMN No: Per-13/MBU/09/2014 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara. Dimulainya dua proyek besar ini menjaditanda masuknya RNI sebagai salah satu pemain bisnis poperti nasional. Hal ini, di latar belakangi oleh kepemilikan RNI atas beberapa aset properti berupa tanah. Aset-aset semacam itu tentu jangan sampai bersifat idle, sebaliknya harus dapat memberi keuntungan dan nilai tambah bagi perusahaan. Lebih lanjut Ismed mengatakan, letak aset berupa tanah milik RNI itu berada di lokasi yang sangat strategis. Menara RNI yang berada di jalan MT. Haryono Cawang Jakarta Timur ini dibangun di lahan seluas 7.025 M2. Gedung tersebut akan memiliki 18 lantai. Untuk perkantoran terdiri dari 7 lantai, dari 7 lantai ini setara dengan luas 18.055 M2. Sementara untuk hotel terdiri dari 150 kamar dengan 11 lantai yang nantinya setara luas lebih kurang 6.739 M2. Sementara itu, hotel yang akan dibangun di Cirebon tersebut memiliki lahan seluas 1.587 M2 berlokasidi Jl. Dr. Wahidin 49 Cirebon. Nama hotel yang akan dibanguin tersebut adalah Rajawali Hotel Cirebon. Rencananya, hotel tersebut akan memiliki 100 kamar dengan 6 lantai atau setara dengan luas lebih kurang 2.800 M2. Hotel tersebut dalam pengembangannya menelan biaya sekitar Rp 42 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
RNI mulai garap bisnis hotel pertamanya
JAKARTA. Selain disektor agro, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) juga mulai rajin mengembangkan sayap bisnis ke sektor properti. Untuk pertama kalinya, RNI akan membangun hotel dan pusat perkantoran yang berada di Jakarta dan Cirebon. Untuk di Jakarta, proses pembangunan hotel akan dilakukan minggu (12/10) ini. Sementara untuk proses pembanguan di Cirebon dijadwalkan akan dilaksanakan pada Desember 2014 atau Januari 2015 mendatang. Di dua lokasi tersebut Investasi yang dibutuhkan mencapai lebih Rp 400 miliar. Diharapkan projek pembangunan di dua lokasi tersebut dapat terselesaikan pada awal tahun 2016. "Kita masuk ke budget hotel, karena kelas menegah terus bertumbuh dan belum terpenuhi," kata Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI, Minggu (12/10). Program kerja ini merupakan implementasi dari upaya untuk mengoptimalkan nilai aset sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Menteri BUMN No: Per-13/MBU/09/2014 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara. Dimulainya dua proyek besar ini menjaditanda masuknya RNI sebagai salah satu pemain bisnis poperti nasional. Hal ini, di latar belakangi oleh kepemilikan RNI atas beberapa aset properti berupa tanah. Aset-aset semacam itu tentu jangan sampai bersifat idle, sebaliknya harus dapat memberi keuntungan dan nilai tambah bagi perusahaan. Lebih lanjut Ismed mengatakan, letak aset berupa tanah milik RNI itu berada di lokasi yang sangat strategis. Menara RNI yang berada di jalan MT. Haryono Cawang Jakarta Timur ini dibangun di lahan seluas 7.025 M2. Gedung tersebut akan memiliki 18 lantai. Untuk perkantoran terdiri dari 7 lantai, dari 7 lantai ini setara dengan luas 18.055 M2. Sementara untuk hotel terdiri dari 150 kamar dengan 11 lantai yang nantinya setara luas lebih kurang 6.739 M2. Sementara itu, hotel yang akan dibangun di Cirebon tersebut memiliki lahan seluas 1.587 M2 berlokasidi Jl. Dr. Wahidin 49 Cirebon. Nama hotel yang akan dibanguin tersebut adalah Rajawali Hotel Cirebon. Rencananya, hotel tersebut akan memiliki 100 kamar dengan 6 lantai atau setara dengan luas lebih kurang 2.800 M2. Hotel tersebut dalam pengembangannya menelan biaya sekitar Rp 42 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News