JAKARTA. Meningkatnya ketegangan hubungan diplomatik Australia dan Indonesia mulai mempengaruhi dunia usaha. Pada Jumat akhir pekan lalu, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghentikan perundingan dengan peternak sapi Australia. Penghentian perundingan itu merupakan terjadi setelah makanya pemberitaan media asing yang menyebutkan Australia telah menyadap ponsel milik pemimpin Indonesia. Dampak dari penyadapan itu juga membuat rakyat Indonesia murka dan melakukan unjuk rasa di Kedutaan Besar Australia. BUMN yang menghentikan kerjasama untuk membuka peternakan sapi di Australia itu adalah; PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). "Kami memutuskan menghentikan pembicaraan tentang peternakan sapi di Australia sementara sampai pemerintah Australia menggenapi permintaan pemerintah Indonesia,” kata Chief Executive Officer (CEO) RNI, Ismed Hasan Putro kepada Reuters .
RNI punya alternatif ekspansi selain Australlia
JAKARTA. Meningkatnya ketegangan hubungan diplomatik Australia dan Indonesia mulai mempengaruhi dunia usaha. Pada Jumat akhir pekan lalu, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghentikan perundingan dengan peternak sapi Australia. Penghentian perundingan itu merupakan terjadi setelah makanya pemberitaan media asing yang menyebutkan Australia telah menyadap ponsel milik pemimpin Indonesia. Dampak dari penyadapan itu juga membuat rakyat Indonesia murka dan melakukan unjuk rasa di Kedutaan Besar Australia. BUMN yang menghentikan kerjasama untuk membuka peternakan sapi di Australia itu adalah; PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). "Kami memutuskan menghentikan pembicaraan tentang peternakan sapi di Australia sementara sampai pemerintah Australia menggenapi permintaan pemerintah Indonesia,” kata Chief Executive Officer (CEO) RNI, Ismed Hasan Putro kepada Reuters .