RNI tahun ini fokus menggarap dua bisnis properti perkantoran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) saat ini tengah merampungkan proyek perkantoran yang berlokasi di jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Proyek tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Waskita Realty. Tahun ini, dalam bisnis properti, PT RNI akan fokus pada proyek-proyek yang sudah ada sebelumnya sembari melakukan pemetaan terhadap lahan - lahan potensial.

Direktur Utama PT RNI, B. Didik Prasetyo mengatakan, proyek itu bermula pada saat kedua perusahaan sama-sama membutuhkan kantor dan RNI memiliki lahan. "Jadi kami membangun gedung bersama bernama Waskita Rajawali Tower," ungkap Didik saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/2).

Asal tahu saja, proyek tersebut mulai digarap sejak Agustus tahun lalu dan ditargetkan rampung pada kuartal I-2019. Didik bilang, proyek perkantoran bertajuk Waskita Rajawali Tower ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 7.400 meter persegi dengan 17 lantai. Nantinya, 5 lantai di gedung perkantoran ini akan dimiliki oleh RNI, sementara sisanya akan dimiliki oleh Waskita Realty.


Lebih lanjut, kata Didik, dari lima lantai yang akan dipakai nantinya, akan ada satu lantai yang digunakan untuk kepentingan komersial. Dengan memiliki ruang perkantoran, pihaknya juga bisa menyewakannya lagi untuk memperoleh reccurring income.

"Selama ini kontribusi dari bisnis properti masih kecil sekali, belum sampai 1%. Baru kelihatan hasilnya pada tahun 2019 nanti," ungkap Didik.

Selain Waskita Rajawali Tower, PT RNI saat ini juga memiliki rencana untuk mengembangkan proyek mixed used di daerah Pancoran. Didik bilang, saat ini pihaknya tengah menanti proses perizinan selesai lantaran tanah yang digunakan untuk membangun merupakan tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Maklum, area yang akan dibangun tersebut saat ini sedang disewa oleh PT Adhi Karya Tbk untuk membangun proyek LRT.  Sayangnya, Didik belum bisa membeberkan berapa nilai investasi yang dialokasikan untuk proyek properti di pancoran. Yang jelas, proyek tersebut merupakan proyek yang terdiri atas perkantoran maupun apartemen dengan total lahan yang disiapkan seluas 5,4 ha.

RNI masuk ke bisnis properti lantaran perusahaan ingin memanfaatkan aset yang menganggur agar bisa lebih produktif.Pertimbangan lainnya adalah adanya perubahan rencana tata ruang.

Didik bilang, pihaknya memiliki banyak lahan yang menganggur, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota - kota lain seperti Surabaya dan Palembang. Dia menyebut beberapa luas lahan yang dimiliki, di antaranya lahan di Kuningan seluas 1,7 hektare, Cirebon sebanyak 100 hektare, Surabaya 10 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini