KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Klaster BUMN Pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) optimistis meraih pendapatan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal ini ditopang dengan produksi gula yang lebih besar dibandingkan tahun lalu dan efisiensi biaya secara signifikan. Direktur Keuangan RNI Pramusti Indrascaryo memaparkan kinerja RNI secara umum membukuan hal positif yang parameternya bisa dilihat dari segi penjualan di semester I-2020.
Baca Juga: Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) cetak penjualan Rp 2,5 triliun di semester I-2020 "RNI membukukan penjualan Rp 2,5 triliun atau tumbuh 18% di atas anggaran yang sebesar Rp 2,1 triliun," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/7). Selain itu, Pramusti menyatakan RNI berhasil melakukan efisiensi biaya secara signifikan sehingga tahun ini selama semester I-2020 berhasil membukuan laba setelah pajak Rp 42 miliar atau meningkat 124% dibandingkan pencapaian di periode yang sama tahun lalu. Lantas mengenai proyeksi di semester II 2020, Pramusti optimistis RNI mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Meski tidak memberikan proyeksi secara rinci berapa target dan labanya, keyakinan Pramusti ditopang oleh sejumlah faktor. "Sesuai dengan titik usaha RNI yang siklus penjualan akan meningkat di semester II 2020 khususnya di triwulan tiga sehingga secara keuangan akan lebih baik dibandingkan semester I 2020," jelasnya. Adapun kinerja RNI utamanya ditopang dengan produksi gula yang ditargetkan realisasinya jauh lebih tinggi dibandingkan produksi tahun lalu. Hal ini sehubungan dengan penugasan dari pemerintah untuk pengolahan raw sugar menjadi white sugar atau gula konsumsi. Melansir keterangan resmi RNI mengenai realisasi penjualan di semester I 2020 (20/7), sampai dengan Juni 2020, produksi gula RNI tercatat sebesar 18.000 ton dan tetes 14.000 ton, jumlah tersebut masing-masing turun jika dibandingkan tahun lalu. Namun, hal ini disebabkan gilingan tebu pada tahun ini baru dimulai di pertengahan Juni, sedangkan giling tahun lalu dimulai di bulan Mei. Oleh karenanya, produksi gula baru tercatat signifikan pada semester II.
Baca Juga: Klaster Pangan BUMN bersinergi meningkatkan produktivitas pertanian nasional Selain karena produksi dan penjualan gula yang akan meningkat, Pramusti menyatakan Corona akan memberikan sesuatu yang baru bagi RNI untuk melakukan pendekatan baru terutama efisiensi biaya secara signifikan. "Hal ini bisa menopang secara akumulasi dari penjualan meningkat biaya ditekan secara keseluruhan sehingga akan berdampak positif pada 2020 dibandingkan tahun lalu," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi