SEMARANG. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menargetkan produksi gula pasir pada 2017 ini meningkat menjadi 316.000 ton dari 283.000 ton pada 2016 seiring dengan iklim yang mulai membaik. "Target kami volume produksi pada tahun ini sebanyak 316.000 ton atau meningkat dari volume produksi tahun lalu yang mencapai 283.000 ton," kata Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo di sela pemberian 1.500 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu di Masjid Atthohiriyah Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Semarang, Jumat (16/6). Ia mengatakan target produksi tersebut sama dengan tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2016, diakuinya, volume produksi mengalami penurunan. "Kalau tahun ini kan iklim berjalan normal dan kondisi pabrik siap produksi, jadi volume produksi kami tingkatkan. Total target produksi tersebut sampai dengan akhir musim giling," katanya. Menurut dia, musim giling sudah dimulai sejak bulan Juni dan diprediksi selesai pada bulan Oktober-November 2017. Sejauh ini produksi sudah terealisasi sebesar 3.000 ton. Mengenai kerja sama dengan petani, ia mengatakan masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu dengan menerapkan sistem bagi hasil. Untuk tahun ini sistem bagi hasil yaitu 66 persen untuk petani dan sisanya untuk pabrik gula. Selanjutnya, untuk penjualan gula pasir masih lebih banyak bersifat ritel. Meski demikian, ke depan pemerintah menginstruksikan agar hasil produksi gula pasir seluruhnya dipasok ke Perum Bulog. "Sejauh ini harga jual gula pasir dari kami ke Perum Bulog Rp 10.900 per kg. Ke depan untuk harga akan kami sesuaikan dengan mekanisme pasar, saat ini ada kecenderungan harga mengalami penurunan," katanya. Ia mengatakan khusus untuk produksi gula pasir sejauh ini memberikan kontribusi sebesar 35% terhadap total omzet RNI, sedangkan sisanya masih didominasi oleh sektor perdagangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
RNI targetkan produksi gula pasir 316.000 ton
SEMARANG. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menargetkan produksi gula pasir pada 2017 ini meningkat menjadi 316.000 ton dari 283.000 ton pada 2016 seiring dengan iklim yang mulai membaik. "Target kami volume produksi pada tahun ini sebanyak 316.000 ton atau meningkat dari volume produksi tahun lalu yang mencapai 283.000 ton," kata Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo di sela pemberian 1.500 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu di Masjid Atthohiriyah Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Semarang, Jumat (16/6). Ia mengatakan target produksi tersebut sama dengan tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2016, diakuinya, volume produksi mengalami penurunan. "Kalau tahun ini kan iklim berjalan normal dan kondisi pabrik siap produksi, jadi volume produksi kami tingkatkan. Total target produksi tersebut sampai dengan akhir musim giling," katanya. Menurut dia, musim giling sudah dimulai sejak bulan Juni dan diprediksi selesai pada bulan Oktober-November 2017. Sejauh ini produksi sudah terealisasi sebesar 3.000 ton. Mengenai kerja sama dengan petani, ia mengatakan masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu dengan menerapkan sistem bagi hasil. Untuk tahun ini sistem bagi hasil yaitu 66 persen untuk petani dan sisanya untuk pabrik gula. Selanjutnya, untuk penjualan gula pasir masih lebih banyak bersifat ritel. Meski demikian, ke depan pemerintah menginstruksikan agar hasil produksi gula pasir seluruhnya dipasok ke Perum Bulog. "Sejauh ini harga jual gula pasir dari kami ke Perum Bulog Rp 10.900 per kg. Ke depan untuk harga akan kami sesuaikan dengan mekanisme pasar, saat ini ada kecenderungan harga mengalami penurunan," katanya. Ia mengatakan khusus untuk produksi gula pasir sejauh ini memberikan kontribusi sebesar 35% terhadap total omzet RNI, sedangkan sisanya masih didominasi oleh sektor perdagangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News