KUTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sudah resmi berbisnis minimarket. Namun, perusahaan pelat merah ini mengaku tak ingin mencicipi sendiri gurihnya pasar minimarket. Hal ini disampaikan oleh Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI di Kuta, Bali, Selasa (15/1). Menurut Ismed, RNI akan menawarkan sistem kemitraan untuk mengoperasikan 350 unit Rajawali Mart bagi seluruh BUMN dan Koperasi BUMN. Diharapkan, pola kemitraan ini minimarket ini bisa menaikkan jumlah minimarket rajawali Mart menjadi 500 gerai di akhir tahun. Mengenai investasinya, Ismed bilang, satu outlet butuh biaya Rp 750 juta hingga Rp 1 miliar. Selain menawarkan kemitraan, Rajawali Mart juga akan memberikan harga khusus bagi pedagang kecil. Ismed bilang, untuk toko kecil akan diberikan harga khusus berupa diskon 10% dari harga"Kami juga memberikan kemitraan kepada pemilik kedai, warung dengan memotong mata rantai karena kami kan langsung dari pabrik," jelas Ismed.
RNI tawarkan kemitraan Rajawali Mart untuk BUMN
KUTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sudah resmi berbisnis minimarket. Namun, perusahaan pelat merah ini mengaku tak ingin mencicipi sendiri gurihnya pasar minimarket. Hal ini disampaikan oleh Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI di Kuta, Bali, Selasa (15/1). Menurut Ismed, RNI akan menawarkan sistem kemitraan untuk mengoperasikan 350 unit Rajawali Mart bagi seluruh BUMN dan Koperasi BUMN. Diharapkan, pola kemitraan ini minimarket ini bisa menaikkan jumlah minimarket rajawali Mart menjadi 500 gerai di akhir tahun. Mengenai investasinya, Ismed bilang, satu outlet butuh biaya Rp 750 juta hingga Rp 1 miliar. Selain menawarkan kemitraan, Rajawali Mart juga akan memberikan harga khusus bagi pedagang kecil. Ismed bilang, untuk toko kecil akan diberikan harga khusus berupa diskon 10% dari harga"Kami juga memberikan kemitraan kepada pemilik kedai, warung dengan memotong mata rantai karena kami kan langsung dari pabrik," jelas Ismed.