JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tampaknya perlu bersabar untuk mengimpor tambahan sapi hidup. Pasalnya niat impor sapi hidup yang terdiri dari induk sapi, sapi bakalan, dan sapi siap potong belum mendapat restu dari Kementerian Perdagangan (Kemdag). Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro, mengatakan, bila izin impor diberikan, perusahaannya ingin merealisasikan impor sapi sebanyak 36.000 ekor per tahun. "Sapi tersebut akan dikembangbiakkan oleh plasma di sekitar perkebunan tebu di Pabrik Gula (PG) Jati Tujuh di Majalengka, Jawa Barat," kata Ismed, Senin (20/10). Menurut Ismed, impor sapi hidup yang dilakukan oleh RNI tersebut merata jenisnya. Hal tersebut dilakukan karena selama ini impor sapi indukan masih belum mendapat insentif, sehingga harus ditutup dengan impor sapi bakalan dan sapi siap potong. RNI sendiri sudah mengajukan izin impor sapi sejak Menteri Perdagangan masih dijabat oleh Gita Wirjawan. Namun, hingga digantikan Muhammad Lutfi, izin impor sapi tersebut tetap belum diberikan.
RNI tunggu persetujuan baru impor sapi
JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tampaknya perlu bersabar untuk mengimpor tambahan sapi hidup. Pasalnya niat impor sapi hidup yang terdiri dari induk sapi, sapi bakalan, dan sapi siap potong belum mendapat restu dari Kementerian Perdagangan (Kemdag). Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro, mengatakan, bila izin impor diberikan, perusahaannya ingin merealisasikan impor sapi sebanyak 36.000 ekor per tahun. "Sapi tersebut akan dikembangbiakkan oleh plasma di sekitar perkebunan tebu di Pabrik Gula (PG) Jati Tujuh di Majalengka, Jawa Barat," kata Ismed, Senin (20/10). Menurut Ismed, impor sapi hidup yang dilakukan oleh RNI tersebut merata jenisnya. Hal tersebut dilakukan karena selama ini impor sapi indukan masih belum mendapat insentif, sehingga harus ditutup dengan impor sapi bakalan dan sapi siap potong. RNI sendiri sudah mengajukan izin impor sapi sejak Menteri Perdagangan masih dijabat oleh Gita Wirjawan. Namun, hingga digantikan Muhammad Lutfi, izin impor sapi tersebut tetap belum diberikan.