JAKARTA. Dana cadangan siap pakai (standby loan) sebesar US$ 5 milliar yang digadang-gadang pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi 2009 ternyata sampai saat ini belum jelas juntrungannya. Pemerintah baru mendapat komitmen sebesar US$ 2 milliar dari Bank Dunia (World Bank), sedangkan sisanya masih menjadi tanda tanya. Untuk mendapat pinjaman tersebut, pemerintah terus melakukan road show ke beberapa negara termasuk Jepang dan China.Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzetta mengatakan road show pemerintah ke China dan Jepang dimaksudkan untuk menggalang dana bantalan untuk memperkuat APBN 2009, pemenuhan defisit termasuk juga mencari standby loan."Untuk memenuhi dana standby loan sebesar US$ 3 milliar, saat ini Bappenas dan Depkeu sedang mengupayakan dengan melakukan road show ke Jepang, China. Dua negara itu yang paling dimungkinkan untuk memberi bantuan. Beberapa negara Eropa yang likuid juga kemungkinan memberi komitmen," kata Paskah di Jakarta, Jumat (14/11).Paskah menambahkan, pemerintah Indonesia saat ini baru mendapatkan komitmen pinjaman dari Bank Dunia sebesar US$ 2 milliar dari US$ 5 milliar yang dibutuhkan. Menurutnya, Bank Dunia menempatkan Indonesia sebagai prioritas penerima standby loan. "Negara yang minta bantalan bukan kita saja. Negara kaya seperti China juga minta bantalan," katanya. Lalu bagaimana dengan nasib Indonesia yang mencari pinjaman ke China, kalau negara tirai bambu itu juga kekurangan duit?Namun pemerintah tidak kehilangan akal jika nanti dana pinjaman itu tidak juga terealisasi. Pemerintah telah menyiapkan skenario untuk APBN 2009 termasuk memperkecil defisit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Road Show ke China dan India untuk Gaet Bantalan APBN 2009
Oleh: Uji Agung Santosa
Jumat, 14 November 2008 15:15 WIB