Roadmap industri game segera disusun



JAKARTA. Kementerian Perindustrian akan membentuk peta jalan atau roadmap industri permainan di dalam negeri guna mendorong industri tersebut lebih kompeten dan profesional, kata Direktur Industri Elektronika Kemenperin Ignasius Warsito.

"Jumat (21/8) ini kami menyusun roadmap industri permainan atau game. Sementara ini dilakukan atas inisiatif dari kami dan Asosiasi Game Indonesia. Selanjutnya akan kami sosialisasika lintas kementerian," kata Ignasius Warsito, Rabu (19/8).

Warsito mengatakan, beberapa poin yang akan dibuat dalam roadmap tersebut antara lain masalah harmonisasi regulasi, standarisasi, teknologi, pemasaran dan fasilitas industrinya.


Terkait anggaran yang disiapkan untuk mendorong perkembangan industri game, Warsito mengatakan bahwa alokasinya tidak hanya ada di Kementerian Perindustrian, namun juga ada di Kementerian Perdaganagan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Kreatif Nasional dan Kementerian Riset dan Teknologi.

Menurut Warsito, industri game di dalam negeri perlu meningkatkan profesionalisme dan kompetensinya, sehingga mampu membentuk sebuah industri game yang berkembang dan maju.

Selama ini, lanjutnya, Kemenperin memberikan dukungan dengan mengadakan kompetisi dan pembinaan untuk industri game, dan dukungan tersebut akan lebih ditingkatkan mulai 2015.

Pemerintah akan mencanangkan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) untuk industri game, agar para pengembangnya memiliki sertifikasi yang kemampuannya diakui.

"Pemerintah sedang menyusun SKKNI, nah itu kebanyakan di sana. Karena sertifikasi profesi mereka akan dihargai, terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jangan sampai malah produk game dari luar yang beredar di Indonesia," kata Warsito.

Diketahui, Menteri Perindustrian Saleh Husin berencana mengalokasikan anggaran untuk mendorong industri game di dalam negeri agar semakin berkembang dan bisa diekspor.

"Kami ingin industri game bisa lebih tumbuh pesat. Karena kita tahu banyak anak-anak didik, seperti mahasiswa, punya keahlian luar biasa, tapi tidak diakomodir secara benar," kata Menperin.

Untuk itu, Menperin mengatakan, akan betul-betul mengakomodir kreativitas mereka, hingga semakin maju dan berkembang.

Dalam hal ini, Menperin menyampaikan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan untuk membicarakan pengalokasian anggaran tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto