Roatex Berharap Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Bisa Berjalan pada Kuartal I 2025



KONTAN.CO.ID -- JAKARTA. PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) berharap teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran transaksi jalan tol nirsentuh dapat diterapkan pada kuartal I 2025 mendatang. 

Namun, Roatex juga masih membutuhkan kepastian pemerintah untuk membantunya berintegrasi dengan stakeholder lain seperti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan lainnya dalam ekosistem  jalan tol dalam negeri. 

Direktur Utama RITS Attila Keszeg mengatakan, Roatex sudah siap jika mengimplementasikan teknologinya sekarang. 


"Kami sudah siap mengimplementasikan teknologi dan sistemnya sekarang. Kami berharap sudah dapat beroperasi pada kuartal I 2025 untuk melayani masyarakat Indonesia dengan segala kesempatan dan kerendahan hati," ujarnya dalam konferensi pers yang berlangsung di Ballroom Hotel Kempinsky, Rabu (6/11). 

Baca Juga: Macet di Gerbang Tol, Indonesia Rugi Rp 4,4 Triliun

Roatex memastikan memiliki komitmen kuat untuk menuntaskan proyek MLFF sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani dan disepakati dengan pemerintah melalui Kementerian PUPR pada 2021. 

Attila mengungkapkan, MLFF menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di gerbang tol yang kian hari kian parah dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi Indonesia sebesar US$ 300 juta setiap tahunnya.

Data Bank Dunia pada tahun 2019 menyebutkan, kemacetan mengakibatkan kerugian ekonomi di Indonesia sebesar US$ 4 miliar per tahun.

"Sistem pembayaran nonstop nirsentuh dan teknologi melalui Multi Lane Free Flow berbasis satelit yang dikembangkan Roatex ini juga mampu memangkas waktu tempuh dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi polusi udara dan suara akibat kemacetan di pintu tol," kata Attila.

Direktur RITS Reinaldi Hutomo menyebutkan, proyek MLFF merupakan penanaman modal asing langsung dari Hongaria alias Foreign Direct Investment (FDI) senilai US$ 300 juta atau setara Rp 4,5 triliun yang didanai oleh dana publik Hungaria.

Dia menyampaikan hingga kini serapan investasi untuk proyek MLFF sudah berlangsung separuhnya atau sekitar US$ 150 juta. 

"Sampai dengan saat ini, mungkin serapannya sudah setengah lebih sedikit yang sudah terpakai," ujar Reinaldi atau yang disapa Aldi. 

Baca Juga: META Meneken Kerja Sama Investasi Pengelolaan Tol Trans Jawa

Aldi juga mengatakan, RITS membutuhkan lampu hijau dari pemerintah untuk penerapannya. Maka itu, hingga kini RITS juga masih menunggu arahan lebih jauh dari pemerintah. 

Mengenai kontrak yang berjalan, RITS tercatat menjadi Badan Usaha Pelaksana (BUP) program MLFF setelah memenangi tender sesuai Surat Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021.

Aldi menejelaskan dalam pembangunan sistem pembayaran tol ini, Roatex tentunya akan tetap mengacu pada kontrak yang telah disepakati sebelumnya dan berberkomitmen untuk segera menyelesaikan pekerjaan utama dalam mengubah sistem pembayaran tol di Indonesia yang akan memberikan manfaat yang lebih besar lagi. 

Sebagai informasi, pembayaran tol telah mengadopsi sistem MLFF ini telah melalui masa ujicoba sejak 12 Desember 2023 di Jalan Tol Mandara Bali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Sistem MLFF ini diimplementasikan secara bertahap dimulai dari Jalan Tol Mandara Bali pada Oktober 2024. Pada masa transisi ini, sistem yang digunakan adalah Single Lane Free Flow (SLFF) dengan tetap menggunakan pembatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat