KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Roatex, Ltd. Zrt. asal Hungaria, ditetapkan sebagai pemenang tender sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis multilane free flow (MLFF). Keputusan ini ditetapkan melalui Surat Penetapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor: PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT) Danang Parikesit mengatakan, setelah ditetapkan pemenang tender sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis MLFF ini, akan dilakukan penandatanganan atau
signing perjanjian konsesi, maksimal 70 hari setelah penetapan.
"Dengan dilaksanakannya sistem transaksi MLFF ini diharapkan memperlancar dan mempercepat arus kendaraan dalam melakukan pembayaran sehingga tidak ada penumpukan di gerbang tol," kata Danang kepada kontan.co.id, Kamis (28/1).
Baca Juga: Roatex Selangkah Lagi di Gerbang Jalan Tol Nirsentuh Danang mengatakan, target pelaksanaan konstruksi MLFF dimulai pada tahun 2021, kemudian untuk implementasinya secara bertahap dimulai pada tahun 2022. "Penerapannya berdasarkan lingkup wilayah dan tidak per ruas tol," katanya. Sebelumnya, Roatex Ltd mendapat kepercayaan sebagai badan usaha pemrakarsa pada Februari 2019 untuk mempersiapkan studi kelayakan. Chief Representative Roatex Ltd Zrt Musfihin Dahlan mengatakan, bersama dengan Hungarian Toll Services Company (NUZs), Roatex Ltd. telah mempersiapkan suatu studi komprehensif menngenai sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis MLFF di Indonesia yang diserahkan kepada Kementerian PUPR sebagai basis pelaksanaan proyek ini. "Dengan ditetapkannya Roatex Ltd. sebagai pemenang tender, kami bersama BPJT Kementerian PUPR akan segera mempersiapkan rencana kerja pelaksanaan proyek ini. Pada tahun pertama, sejak telah ditandatangani perjanjian kerjasama BUP dengan pemerintah, adalah masa pelaksanaan konstruksi, dari masa 10 tahun konsesi kerjasama. Diharapkan pada awal tahun 2022, sebagian besar ruas jalan tol, terutama di Jawa dan Bali sudah dapat menerapkan MLFF," jelas Musfihin. Musfihin menyebut, solusi teknologi yang akan diterapkan berbasis GNSS (Global Navigation Satelite System) yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem transaksi nontunai nirsentuh berbasis MLFF.
p"Teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti ERP (electronic road Payment), trafik manajemen berbasis data induk (big data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya," katanya. Musfihin menuturkan, solusi ini telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs). Pengalaman di Hungaria, solusi ini selain memudahkan pengguna jalan karena melalui jalan tol tanpa hambatan , juga dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat. Menurutnya, pada saatnya nanti, setiap kendaraan atau pengguna jalan tol akan diperkenalkan dengan perangkat e-Obu (aplikasi smartphone), atau onboard unit (OBU) atau tiket perjalanan (road ticket) bagi yang hanya sekali jalan. "Perangkat ini tidak membebani pengguna, dan dapat diunduh dengan mudah melalui smartphone," imbuh Musfihin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat