KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asal Hungaria, Roatex, Ltd. Zrt menjadi pemenang tender sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis multilane free flow (MLFF). Roatex menargetkan konstruksi sistem transaksi MLFF akan dimulai pada pertengahan tahun ini dan selesai di pertengahan tahun depan. Chief Representative Roatex Ltd Zrt Musfihin Dahlan mengatakan, pelaksanaan proyek ini ditargetkan satu tahun dimulai pada pertengahan tahun ini dan ditargetkan rampung di pertengahan tahun depan. "Sebagian ruas tol di Jawa dan Bali yang akan mulai dilakukan implementasi sistem transaksi tol nirsentuh berbasis MLFF pada tahun 2022 mendatang. Namun untuk ruas tol yang mana dulu yang akan mulai di implementasikan itu tergantung kepada target yang ditetapkan oleh BPJT. Implementasi dan kebijakannya tergantung pada BPJT," ujar Musfihin di Jakarta, Sabtu (30/1).
Musfihin menjelaskan, bersama dengan Hungarian Toll Services Company (NUZs), Roatex Ltd telah mempersiapkan suatu studi komprehensif mengenai sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis MLFF di Indonesia yang diserahkan kepada Kementerian PUPR sebagai basis pelaksanaan proyek ini. "Dengan ditetapkannya Roatex Ltd sebagai pemenang tender, kami bersama BPJT Kementerian PUPR akan segera mempersiapkan rencana kerja pelaksanaan proyek ini. Pada tahun pertama sejak ditandatangani perjanjian kerjasama BUP dengan pemerintah, adalah masa pelaksanaan konstruksi, dari masa 10 tahun konsesi kerjasama. Diharapkan pada awal tahun 2022, sebagian besar ruas jalan tol, terutama di Jawa dan Bali sudah dapat menerapkan MLFF," jelas Musfihin.
Baca Juga: Soal transaksi MLFF, Jasa Marga (JSMR) ajukan syarat ke Roatex Hongaria Musfihin menyebut, solusi teknologi yang akan diterapkan berbasis GNSS (Global Navigation Satelite System) yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem transaksi nontunai nirsentuh berbasis MLFF. "Teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti ERP (electronic road Payment), trafik manajemen berbasis data induk (big data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya," katanya. Musfihin menuturkan, solusi ini telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs). Pengalaman di Hungaria, solusi ini selain memudahkan pengguna jalan karena melalui jalan tol tanpa hambatan, juga dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat. Menurutnya, pada saatnya nanti, setiap kendaraan atau pengguna jalan tol akan diperkenalkan dengan perangkat e-Obu (aplikasi smartphone), atau onboard unit (OBU) atau tiket perjalanan (road ticket) bagi yang hanya sekali jalan. "Perangkat ini tidak membebani pengguna, dan dapat diunduh dengan mudah melalui smartphone," kata Musfihin. Musfihin menyebut, sistem ini bisa menekan kemacetan di tol sampai 20%. Selain itu, sistem ini sebenarnya memungkinkan para pengguna membayar tol sejumlah kilometer yang mereka lalui. Ini berbeda dengan sistem saat ini dimana mereka harus membayar penuh untuk satu rute. "Tapi ini tergantung pemerintah," imbuh Musfihin. Proyek ini akan diimplementasikan di jalan tol sepanjang 1.713 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,06 triliun. Pemrakarsa proyek tersebut yaitu Roatex Ltd. Zrt., National Toll Payment Service Plc., MFB Hungarian Development Bank. Pihaknya juga menargetkan pembentukan badan usaha pelaksana proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sistem transaksi tol nirsentuh berbasis MLFF ini selesai dalam dua pekan ke depan.
Baca Juga: YLKI sambut baik penerapan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis MLFF "Badan pelaksananya sedang di proses, kemungkinan dua minggu ini sudah selesai mengingat kita sudah dinyatakan sebagai pemenang dan itu jangka waktunya 30 hari kerja. Maka dari itu kami juga harus menyelesaikan pembentukan KPBU ini segera, jadi ditunggu saja," ujar Legal Counsel Roatex, Madinatul Fadhilah.
Sementara itu Chief Operating Officer (COO) Roatex, Andras Szabo mengungkapkan bahwa telah banyak negara-negara di dunia yang telah mengimplementasikan sistem transaksi tol nirsentuh berbasis GNSS. Andras menyebut, negara-negara di Eropa yang sudah mengaimplementasikan sistem GNSS antara lain Slowakia, Jerman, Republik Ceko, Rusia, Hungaria, dan Belgia. "Dan ada beberapa negara lagi di Eropa yang akan mengadopsi sistem transaksi nirsentuh berbasis GNSS ini seperti Kroasia dan Yunani," kata Andras. Sedangkan secara internasional, terdapat sejumlah negara yang sudah dan akan mengimplementasikan sistem ini seperti Australia yang sudah mengimplementasikannya, dan ada Singapura yang juga akan segera mengganti sistem transaksi tolnya menggunakan teknologi berbasis GNSS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi