KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendidik keuangan terkenal dan penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan peringatan serius terkait kondisi ekonomi global. Dalam sebuah unggahan di akun X (sebelumnya Twitter) pada 21 Mei 2025, Kiyosaki memperkirakan harga emas bisa meroket hingga US$25.000 per ounce, sebuah lonjakan sekitar 655% dari level saat ini. Ia menyebut emas sebagai aset perlindungan kekayaan utama ketika krisis keuangan terjadi. Menurut Kiyosaki, indikator krusial yang mendasari prediksi ini adalah kejatuhan pasar obligasi Amerika Serikat.
Lonjakan Harga Emas Tahun 2025 Dorong Prediksi Optimistis
Prediksi Kiyosaki muncul di tengah tren naik harga emas yang signifikan sepanjang tahun 2025. Hingga Mei, harga logam mulia ini telah naik lebih dari 26% secara year-to-date, dipicu oleh meningkatnya permintaan investor terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global, termasuk kekhawatiran terhadap tarif dagang baru dan kemungkinan perlambatan ekonomi AS. Dalam pernyataannya, Kiyosaki menekankan bahwa krisis ekonomi besar sedang mendekat, yang dapat menyebabkan kehancuran finansial bagi jutaan orang. Ia menegaskan bahwa skenario ini bukan lagi prediksi jangka panjang, melainkan ancaman jangka pendek yang nyata. Referensi Kiyosaki terhadap “The Big Print” oleh investor Larry Lepard menguatkan narasi tersebut. Buku ini membahas risiko hiperinflasi akibat pencetakan uang berlebihan dan mendorong investor untuk memindahkan kekayaan ke aset yang langka dan tahan inflasi. “Mereka [The Fed] mencetak uang untuk membeli obligasi mereka sendiri. Ini adalah sinyal kehancuran finansial yang telah saya peringatkan selama bertahun-tahun,” ujar Kiyosaki. Baca Juga: Robert Kiyosaki Ramal Bitcoin Tembus US$250.000: Beli Lebih Banyak, Jangan Jual!Prediksi Harga Bitcoin dan Perak: Aset Alternatif Mendominasi
- Harga perak bisa melonjak hingga US$70 per ounce, jauh di atas rata-rata saat ini.
- Harga Bitcoin diprediksi akan naik drastis ke kisaran US$500.000 hingga US$1.000.000 per BTC.