Robert Kiyosaki Wanti-Wanti Ekonomi AS Menuju Siklus Berbahaya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penulis keuangan ternama dan pengarang buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali memperingatkan bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) sedang menuju siklus yang berbahaya namun familiar, akibat pemotongan suku bunga terbaru yang justru mempercepat dinamika ekonomi yang merugikan pekerja biasa namun menguntungkan pemilik aset.

Dalam tayangan di kanal Rich Dad YouTube pada 17 Desember 2025, Kiyosaki berbincang bersama Matthew Seaman dan menyoroti peningkatan utang konsumen serta pelonggaran moneter baru-baru ini sebagai tanda awal bahwa tekanan inflasi sedang membangun di bawah permukaan.

Baca Juga: Bukan Saham atau Deposito, Robert Kiyosaki Sarankan Beli Ini Sebelum Terlambat


“Kita tidak lagi melihat gerobak penuh uang. Sekarang yang terlihat adalah kartu kredit. Rata-rata orang Amerika saat ini membawa saldo kartu kredit sekitar US$3.600 dengan bunga 22% atau lebih,” jelas Kiyosaki.

Inflasi Modern Tetap Berbahaya

Menurut Kiyosaki, inflasi saat ini berbeda dari contoh historis yang biasa dipelajari di buku ekonomi, tetapi dampaknya sama-sama merusak.

“Kita tidak membakar uang, kita tidak bermain layang-layang dengan uang, kita tidak melakukan hal-hal itu. Namun sejarah sedang mengulang, jadi harap berhati-hati,” tambahnya.

Pemotongan Suku Bunga dan Kekhawatiran Inflasi

Kiyosaki menekankan bahwa kebijakan moneter adalah faktor risiko utama, dan pelonggaran lebih lanjut dapat mempercepat erosi daya beli masyarakat.

“Jerome Powell, ini tahun 2025. Mengurangi suku bunga lagi berarti hiperinflasi sudah di depan mata. Jadi akan dibutuhkan lebih banyak uang untuk membeli lebih sedikit barang,” katanya.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Jutaan Orang Akan Kehilangan Semuanya, Tapi Krisis Bisa Bikin Kaya

Meski istilah hiperinflasi masih diperdebatkan di kalangan ekonom, Kiyosaki menekankan bahwa debasement mata uang yang berlangsung terus-menerus sangat merugikan pekerja bergaji tetap dan para penabung, terutama mereka yang mengandalkan pendapatan tetap atau akun pensiun.

Pemilik Aset Justru Diuntungkan

Sebaliknya, Kiyosaki menyatakan bahwa mereka yang memiliki aset nyata dan menghasilkan pendapatan akan diuntungkan dari kenaikan harga.

“Kabar baiknya, orang kaya akan semakin kaya karena mereka memiliki aset nyata. Jika Anda punya emas, perak, atau Bitcoin, Anda akan makin kaya. Memiliki properti yang menghasilkan pendapatan, Anda makin kaya. Punya ternak, Anda makin kaya,” jelasnya.

Sementara itu, struktur pekerjaan tradisional dan tabungan pensiun menawarkan perlindungan yang minim terhadap inflasi.

“Tapi jika Anda punya pekerjaan biasa dengan 401(k), kemungkinan besar Anda akan menjadi lebih miskin,” tambah Kiyosaki.

Selanjutnya: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Didukung Tingginya Permintaan Aset Safe Haven

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Kebutuhan Dapur 16-31 Desember 2025, Beli 1 Gratis 1 Kaldu Sedaap