Robinhood incar nilai valuasi hingga US$ 35 miliar saat gelar IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Robinhood Markets Inc menargetkan valuasi hingga US$ 35 miliar dalam rencana penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) di Amerika Serikat (AS). Ini merupakan salah satu IPO yang paling dinanti pada tahun ini.

Mengutip Reuters, Robinhood berencana melepas 55 juta saham dalam aksi korporasinya ini. Kisaran harga IPO Robinhood ada di rentang US$ 38 hingga US$ 42 per saham. Alhasil, perusahaan diproyeksi akan mendapatkan dana segar hingga US$ 2,3 miliar jika menggunakan batas atas dari kisaran harga IPO.

Anak usaha penyedia perangkat lunak Salesforce.com Inc di sektor investasi, Salesforce Ventures berencana menjadi salah satu membeli untuk saham Kelas A dari Robinhood senilai US$ 150 juta. Harga yang ditawarkan pun sesuai dengan harga IPO.


Sementara itu, Robinhood berencana memberikan sebagian porsi saham IPO untuk penguna aplikasi perusahaan. Sekitar 20% dan 35% saham yang akan ditawarkan dalam aksi korporasi ini akan dialokasikan untuk pengguna tergantung pada permintaan dari pelanggan dan investor lain.

Hingga 31 Maret 2021, Robinhood memiliki 18 juta akun pengguna.

Baca Juga: Pembuat botol vaksin Covid-19, Stevanato, raih dana US$ 672 juta dari IPO di AS

Dalam pernyataan terpisah, Robinhood bilang akan mengadakan public expose pada 24 Juli untuk mempresentasikan rencana IPO dan menjawab pertanyaan dari calon investor. Ini mirip dengan roadshow tradisional yang diadakan oleh perusahaan dan penasihat mereka dengan perusahaan investasi profesional menjelang penawaran saham

Sekadar informasi, Robinhood didirikan pada tahun 2013 oleh Vlad Tenev dan Baiju Bhatt. Mereka akan memegang mayoritas hak suara setelah penawaran, dengan Bhatt memiliki sekitar 39% dari hak suara saham yang beredar sementara Tenev akan memegang sekitar 26,2%.

Perusahaan berencana untuk mendaftar di Nasdaq dengan simbol "HOOD". Goldman Sachs dan JP Morgan adalah penjamin emisi utama untuk penawaran tersebut.

Selanjutnya: Eropa menjadi wilayah pertama yang melewati 50 juta kasus Covid-19

Editor: Anna Suci Perwitasari