Robinhood Perluas Kontrak Prediksi Olahraga, Regulator Kian Waspada



KONTAN.CO.ID - Platform pialang online Robinhood memperluas penawaran event contracts bertema olahraga dengan memungkinkan pengguna bertaruh pada performa individu pemain sepak bola profesional.

Fitur terbaru ini diluncurkan pada Selasa (16/12/2025), di tengah makin ramainya pemain baru di industri tersebut.

Sebelumnya, pengguna Robinhood hanya bisa memasang kontrak atas hasil akhir pertandingan.


Baca Juga: Saham MetaX Melonjak Hampir 600% pada Debut Perdagangan di Shanghai

Kini, kontrak baru memungkinkan prediksi yang lebih spesifik, seperti apakah seorang pemain mencetak touchdown atau berapa yard yang berhasil dilempar maupun ditempuh saat berlari.

Langkah ini dinilai dapat membantu Robinhood membedakan diri di pasar yang semakin kompetitif.

Namun, ekspansi tersebut juga dilakukan saat sejumlah regulator negara bagian AS mendorong pengawasan yang lebih ketat terhadap industri kontrak prediksi.

“Persaingan di industri ini sangat ramai. Namun karena kami masuk lebih awal, kami punya waktu untuk menyempurnakan produk,” ujar Adam Hickerson, Senior Director of Futures Robinhood.

Meski begitu, para pengkritik menilai event contracts memiliki kemiripan dengan taruhan olahraga dan berpotensi mendorong perilaku perdagangan spekulatif yang lebih agresif di kalangan investor ritel.

Baca Juga: Pergerakan Terbatas Mata Uang Asia Rabu (17/12) Pagi, Won Korea Selatan Paling Loyo

Pelaku industri berpendapat sebaliknya. Mereka menegaskan bahwa kontrak tersebut berada di bawah pengawasan dan telah mematuhi regulasi Commodity Futures Trading Commission (CFTC), otoritas federal AS yang mengawasi produk derivatif.

Hickerson enggan berkomentar mengenai tantangan hukum yang dihadapi industri ini, tetapi menegaskan Robinhood akan mematuhi seluruh aturan yang ditetapkan CFTC.

Selain itu, Robinhood juga memperkenalkan fitur “preset combos”, yang memungkinkan pengguna menggabungkan beberapa prediksi dari satu pertandingan ke dalam satu kontrak.

Kontrak tersebut hanya akan memberikan pembayaran jika seluruh prediksi terbukti benar.

Baca Juga: Harga Perak Tembus US$ 65 per Ons, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Popularitas event contracts melonjak menjelang pemilihan presiden AS tahun lalu. Jika prediksi pengguna tepat, kontrak semacam ini umumnya memberikan pembayaran sebesar US$1 per kontrak.

Menurut laporan investor kripto Keyrock dan perusahaan data blockchain Dune, nilai transaksi bulanan di pasar prediksi telah melampaui US$13 miliar, melonjak tajam dibandingkan kurang dari US$100 juta pada awal 2024.

Selanjutnya: Pemerintah Resmi Tetapkan Indeks Alpha UMP 2026 0,5-0,9

Menarik Dibaca: Mengenal Siklon Tropis yang Jelang Akhir Tahun Mengepung Indonesia

TAG: