Roda Vivatex (RDTX) Bidik Kenaikan Laba Bersih 2,4% di Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti PT Roda Vivatex Tbk (RDTX) menargetkan pendapatan tahun 2022 dapat tumbuh 3,1% dan laba bersih naik 2,4% atau setidaknya dapat setara dengan raihan kinerjanya di sepanjang 2021. 

Direktur Utama RDTX, Wiriady Widjaja mengatakan perseroan masih melihat adanya tantangan bisnis pada segmen gedung perkantoran akibat pandemi Covid-19. Sehingga di tahun ini, perseroan tak memasang target tinggi untuk pertumbuhan bisnisnya. 

“Hal ini karena masih adanya dampak Covid-19 sehingga sebagai penyedia jasa gedung perkantoran tentu pendapatan kami bergantung pada tenant-tenant dari segala sektor usaha yang turut terdampak pandemi,” kata dia saat paparan Public Expose secara virtual, Jumat (10/6).


Baca Juga: Rumah.com: Kondisi Properti Masih Wait and See, Permintaan Apartemen Alami Recovery

Wiriady mengatakan, hingga saat ini perseroan memiliki 4 gedung perkantoran yakni Menara RDTX, Menara Standard Chartered, Menara PHE, dan RDTX Place. Menara RDTX, Menara Standard Chartered, dan RDTX Place berada di kawasan CBD Kuningan dan Karet Semanggi, sementara Menara PHE di kawasan non-CBD TB Simatupang.

Saat ini, rata-rata okupansi gedung perkantoran sudah terisi hingga 70%. Dengan demikian, Wiriady pun bilang pihaknya belum akan menambah gedung baru tahun ini. 

“Kami masih akan fokus pada gedung-gedung perkantoran yang sudah ada dan belum ada rencana menambah gedung baru,” jelas dia. 

Di sisi lain, penyewa gerai makanan dan minuman banyak yang terpengaruh pandemi Covid-19 akibat sepinya orang yang datang ke kantor.

 
RDTX Chart by TradingView

Sementara terkait rencana belanja modal tahun ini, dia mengatakan bahwa alokasi di 2022 hanya sedikit. Di mana dana itu hanya difokuskan untuk peremajaan gedung-gedung serta renovasi seperti renovasi ruangan kantor, taman-taman di setiap gedung serta ruang lobby kantor. 

Sebagai informasi tambahan, di sepanjang 2021, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 413,8 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 400,7 miliar. Sementara itu, laba bruto yang dibukukan sebesar Rp 247,2. 

Sehingga sepanjang tahun lalu, total laba bersih periode bejalan yang tercatat yakni Rp 195,8 miliar atau menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 236 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .