MAUMERE. Sebanyak 1.094 warga Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berada di zona merah telah diungsikan ke Maumere, karena Gunung Rokatenda masih menunjukkan aktivitas yang membahayakan.Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, Eduardus Desa Pante, Selasa (20/8/2013) mengatakan, warga yang diungsikan itu sementara ditampung di gedung bekas kantor Bupati Sikka.“Sudah 1.094 warga yang diungsikan ke Maumere dan saat ini mereka ditampung di gedung bekas kantor Bupati Sikka, Jalan Ahmad Yani, Maumere. Jumlah ini akan bertambah karena evakuasi masih berlangsung,” kata Eduardus.Berdasarkan data BPBD hingga Selasa (20/8/2013) malam ini terdapat 1.094 jiwa yang mengungsi. Mereka terdiri dari 351 kepala keluarga (KK), yakni 426 laki-laki dan 668 perempuan; 13 bayi, 125 balita, 8 orang ibu hamil, 116 orang lanjut usia dan 3 orang cacat.Namun, diakuinya belum semua warga di pulau itu dievakuasi, karena masih ada yang bertahan, terutama orangtua yang enggan meninggalkan harta mereka, dan juga terkait dengan budaya warga setempat. (Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rokatenda meletus, 1.094 warga Palue mengungsi
MAUMERE. Sebanyak 1.094 warga Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berada di zona merah telah diungsikan ke Maumere, karena Gunung Rokatenda masih menunjukkan aktivitas yang membahayakan.Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, Eduardus Desa Pante, Selasa (20/8/2013) mengatakan, warga yang diungsikan itu sementara ditampung di gedung bekas kantor Bupati Sikka.“Sudah 1.094 warga yang diungsikan ke Maumere dan saat ini mereka ditampung di gedung bekas kantor Bupati Sikka, Jalan Ahmad Yani, Maumere. Jumlah ini akan bertambah karena evakuasi masih berlangsung,” kata Eduardus.Berdasarkan data BPBD hingga Selasa (20/8/2013) malam ini terdapat 1.094 jiwa yang mengungsi. Mereka terdiri dari 351 kepala keluarga (KK), yakni 426 laki-laki dan 668 perempuan; 13 bayi, 125 balita, 8 orang ibu hamil, 116 orang lanjut usia dan 3 orang cacat.Namun, diakuinya belum semua warga di pulau itu dievakuasi, karena masih ada yang bertahan, terutama orangtua yang enggan meninggalkan harta mereka, dan juga terkait dengan budaya warga setempat. (Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News