Rokok dan tembakau ikut dorong inflasi



JAKARTA. Inflasi September 2014 sebesar 0,27% atau lebih rendah dibanding Agustus 2014 sebesar 0,47%. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender, dari Januari hingga September 2014 sebesar 3,71%, di bawah target inflasi yaitu 4,5% ± 1%. Dalam rilis yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag), rendahnya inflasi tersebut antara lain disebabkan oleh deflasi kelompok bahan makanan (0,17%), sandang (0,17%), serta transport, komunikasi, dan jasa keuangan (0,24%).

Inflasi September 2014 mayoritas didorong oleh naiknya indeks kelompok non-bahan makanan yaitu makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,51%; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,77%; kesehatan (0,29%); serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,68%). Kelompok bahan makanan pada September 2014 mengalami deflasi sebesar 0,17%, dibanding Agustus 2014 yang mengalami inflasi sebesar 0,36%. Kelompok bahan makanan pada September 2014 mengalami deflasi sebesar 0,17%, dibanding Agustus 2014 yang mengalami inflasi sebesar 0,36%. Dalam bulan September 2014 kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi 0,02% dibanding Agustus 2014 yang memberikan andil inflasi sebesar 0,07%. Komoditas dalam kelompok bahan makanan yang memberikan andil deflasi pada September 2014 adalah bawang merah 0,06% dan daging sapi 0,01%;  sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu cabai merah 0,09%; beras 0,02%; dan daging ayam ras 0,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan