KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran sejumlah produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, ataupun kantong nikotin semakin dikenal. Produk ini diperkenalkan sebagai alternatif yang lebih rendah risiko bagi perokok dewasa yang merasa kesulitan untuk berhenti merokok dan masih membutuhkan nikotin. Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita merupakan salah satu mantan perokok yang telah beralih ke produk tembakau alternatif. Akibatnya, ia merasakan perubahan yang lebih baik pada kualitas hidupnya. “Produk ini tidak menghasilkan asap yang mengganggu dan tidak ada bau yang tidak sedap. Produk tembakau alternatif sudah diterima penggunaannya di lingkungan saya,” ujar Garindra dalam keterangannya, Selasa (5/7).
- Penelitian dari luar negeri menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko terpapar zat toksik yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Dengan demikian, ada potensi penurunan profil risiko yang berdampak positif pada tubuh.
- Salah satu penelitian tersebut berjudul Improving on estimates of the potential relative harm to health from using modern ENDS (vaping) compared to tobacco yang dilakukan oleh Nick Wilson dan kawan-kawan menunjukkan perbandingan biomarker (penanda biologis) signifikan antara produk tembakau alternatif vs. rokok.
- Potensi perbaikan kondisi konsumen produk tembakau alternatif terjadi karena mereka sudah tidak lagi mengonsumsi TAR yang berasal dari proses pembakaran saat menghisap rokok.
- Hasil Studi Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Padjadjaran berjudul E-Cig: Findings on Oral Health membuktikan bahwa kondisi kesehatan mulut perokok yang beralih ke produk tembakau alternatif cenderung lebih baik.