Rombak jabatan, Ahok tak gentar banyak perlawanan



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak gentar bila musuhnya bertambah banyak akibat kebijakannya melakukan perombakan jabatan yang begitu besar di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta.

Dikatakannya mau bertambah 1000 atau pun 1200 musuh, saat ini baginya sama saja. Justru dikatakannya bila tidak punya musuh tidak ada tantangannya.

"Kalau kamu enggak ada musuh, tambah satu (musuh) kebanyakan, jadi enggak boleh (punya musuh). Tapi kalau musuh kamu sudah 1000, kemudian tambah lagi 200, enggak apa-apa lah," ungkap Ahok di Balai Kota, Selasa (30/12).


Ia mengaku, hingga saat ini suasana di lingkungan Pemprov DKI dingin-dingin saja, meskipun sederet nama sudah pasti kehilangan jabatannya.

"Saya orangnya stres kalau begitu (memikirkan akan banyak musuh). Saya suka langsung (lihat) hari H-nya. Lebih jelas kan?" ucapnya.

Ia pun menganggap bahwa kebijakannya tersebut tidak berpengaruh sama sekali terhadap rendahnya serapan anggaran APBD 2014. Justru rendahnya serapan anggaran akibat adanya kebijakan e-budgeting, sehingga segenap SKPD di DKI tidak bisa semena-mena menggunakan anggarannya.

"Misalnya saya sudah temukan, sewa mobil di DKI setahun Rp 461 miliar. Gendeng nggak? Beli komputer tiap tahun di luar meja, di luar printer, Rp 161 miliar. Ini kan gila-gilaan. Nah dulu saya maksa masuk ke e-budgeting, enggak mau dikasih. Aku tungguin saja begitu 2014 mau abis, serapan anggaran begitu kecil. Kita jagain kan?" ungkapnya. (Adi Suhendi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan