Rombak Wisma Sudirman, Indonesia Prima Property siap pasarkan lagi tahun 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak beroperasinya salah satu sumber pendapatan PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE), Wisma Sudirman, membuat perusahaan tidak akan terlalu agresif di tahun ini. Kendati demikian, OMRE sudah mempersiapkan rencana jangka panjang terkait pembangunan ulang Wisma Sudirman.

Wisma Sudirman sendiri kini sudah diratakan dengan tanah dan sudah tidak berkontribusi pada pendapatan perusahaan di 2017 terhitung sejak bulan Mei 2017. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Indonesia Prima Property turun dari Rp 242,2 miliar di tahun 2016 menjadi Rp 182,5 miliar di tahun 2017.

Melirik laporan keuangan kuartal I 2018, pendapatan sewa yang termasuk sewa kantor di dalamnya mengalami penurunan cukup besar dari Rp 20,3 miliar di kuartal I 2017 menjadi Rp 12,97 miliar di kuartal I 2018.


Direktur Indonesia Prima Property Chandraja Harita menjelaskan Wisma Sudirman nantinya akan menggunakan konsep campuran. Lokasi tersebut akan diisi oleh pusat perbelanjaan, apartemen, dan pusat perkantoran. “Proyek joint venture dengan investor Singapura, GIC,” katanya pada Jumat (8/6).

Chandraja menambahkan, dari luas tanah sekitar 20.000 meter persegi tersebut, akan terdapat 6 lantai lahan parkir, 2 lantai parkir yang terkoneksi ke mass rapid transportation (MRT), untuk mall 7 lantai, area perkantoran 51 lantai dan apartemen 64 lantai. Untuk sementara, OMRE belum bisa menyampaikan berapa investasi yang akan dikeluarkan untuk proyek tersebut.

Untuk tahun ini saja, belanja modal perusahaan hanya dialokasikan untuk memasang tiang pancang. Baru pada 2019 nanti, proyek tersebut diharapkan sudah mulai bisa dipasarkan.

Adapun lokasi Wisma Sudirman dinilai strategis dan diklaim sebagai apartemen pertama yang terkoneksi langsung dengan stasiun MRT di jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

Karena terdapat potensi pengurangan pendapatan di tahun ini, perusahaan tidak akan agresif dalam pengembangan bisnis di tahun ini. Indonesia Prima Property hanya menargetkan pendapatan di tahun ini bisa menyamai pendapatan perusahaan di tahun 2017 lalu.

Sekadar informasi saja, berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Indonesia Prima Property di kuartal I 2017 turun 21% dari Rp 41,92 miliar menjadi Rp 32,75 miliar. Perusahaan juga mengalami kenaikan rugi dari Rp 18 miliar di kuartal I 2017 menjadi Rp 31,6 miliar di kuartal I tahun 2018.

Hampir di seluruh segmen bisnis OMRE mengalami penurunan di kuartal I 2018 ini dibanding kuartal I 2017. Segmen jasa sewa misalnya turun dari Rp 20,34 miliar menjadi Rp 12,97 miliar. Segmen hotel untuk penyewaan kamar, turun dari Rp 8,7 miliar menjadi Rp 8,3 miliar.

Untuk segmen hotel sedikit tertolong karena pendapatan dari makanan dan minuman naik dari Rp 3,8 miliar menjadi Rp 4,8 miliar. “Ada sedikit tambahan pendapatan senilai Rp 1,76 miliar untuk apartemen Puri Casablanca,” jelas Chandraja.

OMRE harapkan Wisma Sudirman jadi katalis bisnis jangka panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia