Romney tantang Obama di meja debat



JAKARTA. Debat calon presiden Amerika Serikat dimulai. Presiden Barack Obama mendapatkan tantangan dari calon presiden dari Partai Republik, Mitt Romney. Keduanya mengadu gagasan tentang persoalan dalam negeri Amerika Serikat (AS) dalam seri pertama rangkaian debat pemilihan presiden AS 2012.

Debat ini, terdiri dari tiga seri untuk capres dan satu putaran untuk cawapres. Ini merupakan tradisi pemilihan presiden AS yang banyak ditiru di berbagai negara demokratis lain di dunia.

Debat ini juga lazim dipakai di arena konvensi partai. Menurut statistik, debat tidak banyak menentukan hasil akhir pemilu, namun ajang ini tetap dianggap penting sebagai arena untuk menunjukkan keunggulan masing-masing calon.


Presiden Barack Obama hadir di Denver, Colorado yang menjadi arena debat kali ini, pada Rabu (3/10) kemarin. Acara yang berlangsung 90 menit itu, diperkirakan akan ditonton oleh 60 juta pemirsa televisi melalui siaran langsung di seluruh dunia.

Tiga debat lainnya akan berlangsung dalam empat minggu mendatang, menjelang pemilihan presiden pada 6 November nanti. Debat dimoderatori Jim Lehrer, wartawan senior dan penyiar pada stasiun televisi PBS. Sementara itu, Presiden Obama mendapat giliran pertama untuk menjawab pertanyaan.

Begitu pentingnya agenda debat ini, kedua kandidat dilaporkan mempersiapkan diri dengan sangat ketat. Romney bertemu dengan ahli strateginya sepanjang pagi hari, sebelum menuju lokasi debat pada sore hari.

Sementara Presiden Obama yang sedang dalam tur kampanyenya di Colorado juga menyiapkan diri sepanjang perjalanan.

Sejauh ini, posisi Obama lebih dijagokan melihat hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos yang pada Rabu kemarin menunjukkan keunggulan 47% - 41 %, unggul abgi Obama dibanding Romney.

Jajak pendapat lain dari NPR menunjukkan, dukungan untuk Obama mencapai 51% - 44% dibanding Romney. Meski debat bisa jadi momentum membalik keadaan, kesalahan sekali pun kecil dalam debat ini juga bisa jadi malapetaka.

Debat hari ini banyak dinilai sebagai agenda terpenting selama rangkaian debat calon presiden di masa mendatang, karena fokus pada isu domestik dimana Romney diperkirakan menggunakan lesunya ekonomi AS sebagai bahan serangan utama terhadap kinerja pemerintah Presiden Obama.

Editor: Asnil Amri