Ronaldo Kritik Ten Hag: Manchester United Harus Ada Perubahan Besar!



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cristiano Ronaldo, salah satu ikon sepak bola dunia yang pernah memperkuat Manchester United dalam dua periode, kembali memberikan pandangannya mengenai kondisi klub.

Dalam wawancaranya dengan podcast Rio Ferdinand Presents, Ronaldo secara terbuka mengkritik manajer Manchester United, Erik ten Hag, dan menekankan bahwa klub harus melakukan perubahan mendasar untuk kembali bersaing di level tertinggi sepak bola dunia.

Kritik Terhadap Erik ten Hag dan Filosofinya

Erik ten Hag berada di bawah tekanan besar setelah musim lalu Manchester United finis di posisi kedelapan, peringkat terendah dalam sejarah klub di Premier League. Selain itu, awal musim ini juga tidak mulus, dengan United menderita dua kekalahan dari tiga pertandingan pertama.


Ronaldo mempertanyakan mentalitas Ten Hag, khususnya terkait pernyataan sang pelatih yang menurutnya mengisyaratkan bahwa Manchester United tidak bisa bersaing untuk memenangkan Liga Inggris atau Liga Champions.

Baca Juga: Asosiasi Sepak Bola China Jatuhkan Hukuman 43 Orang atas Tuduhan Pengaturan Skor

"Sebagai pelatih Manchester United, Anda tidak bisa mengatakan bahwa Anda tidak akan berjuang untuk memenangkan liga atau Liga Champions," kata Ronaldo.

"Secara mental, mungkin Anda merasa tidak memiliki potensi itu, tetapi Anda tidak bisa mengatakannya. Anda harus mencoba," tambahnya.

Pernyataan ini menyoroti pandangan Ronaldo bahwa manajer Manchester United harus memiliki semangat juang yang tinggi dan keyakinan bahwa klub sebesar United harus selalu bersaing di puncak. Ronaldo juga menambahkan bahwa dirinya menginginkan yang terbaik untuk klub, sama seperti harapannya untuk dirinya sendiri.

Kecintaan Ronaldo Terhadap Manchester United

Ronaldo, yang menghabiskan enam tahun pertama kariernya di Manchester United sebelum pindah ke Real Madrid pada 2009, menyatakan cintanya yang mendalam terhadap klub.

Di periode pertamanya, ia meraih berbagai gelar bergengsi seperti tiga gelar Premier League, Liga Champions, dan Piala FA, menjadikan dirinya salah satu pemain tersukses di klub tersebut.

Baca Juga: Manchester United Berencana Bangun Stadion Baru

Ketika ia kembali ke United dari Juventus pada Agustus 2021, Ronaldo berharap untuk mengulang kesuksesan masa lalunya. Namun, setelah meninggalkan klub pada Desember 2022 untuk bergabung dengan Al-Nassr, Ronaldo terus memperlihatkan rasa kecewanya terhadap arah yang diambil klub, terutama di bawah kendali Ten Hag.

Kritik Terhadap Kurangnya Perkembangan Sejak Era Ferguson

Ronaldo juga mencatat bahwa tidak ada evolusi signifikan di Manchester United sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada 2013.

United tidak lagi meraih gelar Premier League sejak saat itu, dan meski klub baru-baru ini mendapatkan investasi dari Sir Jim Ratcliffe yang membeli 25% saham klub, Ronaldo menekankan bahwa perubahan struktural yang lebih mendalam diperlukan.

"Klub harus membangun ulang segalanya," kata Ronaldo.

"Mereka harus berubah. Ini satu-satunya cara agar mereka bisa bersaing lagi," terangnya.

Menurut Ronaldo, perubahan tersebut harus dimulai dari bawah, bukan hanya bergantung pada talenta individu. Klub perlu memperbaiki infrastrukturnya dan memperhatikan aspek-aspek yang lebih fundamental.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-901 dalam Karirnya

Harapan untuk Masa Depan: Peran Ruud van Nistelrooy

Ronaldo memuji keputusan klub untuk merekrut mantan rekan setimnya, Ruud van Nistelrooy, ke dalam staf pelatih Erik ten Hag. Ia percaya bahwa Van Nistelrooy dapat memberikan perspektif berharga bagi klub karena ia memiliki pengetahuan mendalam tentang budaya dan dinamika Manchester United.

"Jika Ten Hag mendengarkan Ruud, mungkin ia bisa memperbaiki situasi," ujar Ronaldo.

Ia juga menambahkan bahwa mantan pemain seperti Rio Ferdinand, Roy Keane, Paul Scholes, Gary Neville, dan tentu saja Sir Alex Ferguson, adalah figur-figur yang harus dilibatkan dalam proses pembangunan kembali klub.

Ronaldo meyakini bahwa klub harus belajar dari orang-orang yang pernah berada di ruang ganti dan memiliki pengalaman langsung di lapangan. Hanya dengan demikian, menurutnya, Manchester United bisa membangun kembali kejayaannya.

Editor: Handoyo .