KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor akan mencari momentum untuk memaksimalkan kinerja portofolionya. Oleh karena itu, rotasi portofolio memang akan selalu ada setiap tahun. "Terlebih saat ini, kinerja dari pemulihan perlahan terkonfirmasi dari rilis data ekonomi," kata Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10). Secara garis besar, momentum pemulihan saat ini akan lebih terlihat pada emiten komoditas dan perbankan. Hal tersebut seiring dengan kondisi pasar dan permintaan dari produknya.
Untuk emiten perbankan, kualitas aset dan kredit dapat menjadi tolok ukur terkait pemulihan ekonomi. Sedangkan untuk emiten komoditas, permintaan dari produknya cukup masif terpicu pelonggaran aktivitas dan mobilitas masyarakat.
Baca Juga: Wall Street melonjak setelah kebuntuan batas utang AS terpecah Lebih lanjut Okie mengungkapkan, saat ini kenaikan dari saham-saham komoditas dan perbankan sudah cukup signifikan. Sehingga, memang akan ada potensi penurunan dalam jangka pendek. Akan tetapi, kinerja dari kedua sektor itu masih akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Selain kedua sektor itu, investor juga tengah mempertimbangkan emiten konsumer. Kinerja dari emiten ini dapat dikatakan cukup defensif, sedangkan penurunan sahamnya mulai terbatas. Adapun pemulihan konsumsi juga dapat menjadi pemicu menjelang akhir tahun. Mempertimbangkan kondisi tersebut, saham-saham yang dapat dipilih seperti
BBCA,
BBRI,
BMRI,
BBNI,
BBTN,
BRIS,
LSIP,
AALI,
SIMP,
ADRO,
ITMG, dan
ICBP.
Baca Juga: Sektor energi diproyeksi masih akan memperlambat IHSG di akhir pekan Sementara itu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencermati, saham-saham perbankan memang semakin banyak dilirik seiring pemulihan kondisi ekonomi. "Ini terbukti dari saham-saham perbankan sudah mengalami kenaikan," ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina dalam acara Mirae Asset Media Day yang digelar secara virtual, Kamis (7/10).
Di sisi lain, pemulihan kondisi ekonomi akan mengerek pendapatan masyarakat. Sehingga, permintaan akan properti diprediksi akan meningkat, khususnya properti yang memiliki portofolio berupa rumah tapak. Adapun, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger M.M menambahkan, investor bisa mencermati saham-saham infrastruktur seiring adanya
January effect awal tahun depan. Sektor lain yang dapat dicermati adalah saham-saham perindustrian, mengingat hasil PMI Manufaktur Indonesia kembali dalam level ekspansif.
Baca Juga: Terjadi rotasi portofolio di bursa, sektor saham ini jadi punya peluang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati