Rothschild: Ada kolusi antara Bumi Plc-Bakrie



JAKARTA. Kisruh antara Nathaniel Rothschild dan Grup Bakrie masih terus berlanjut. Kali ini, Nat menduga, perjanjian berupa head of term agreement antara Bumi Plc dan Grup Bakrie menunjukan adanya kolusi yang luar biasa antara kedua belah pihak.Hal ini diungkapkan oleh Nat Rothschild lewat rilis yang dikirim oleh juru bicaranya Ian Midleton kepada KONTAN, Rabu (13/2).Menurut Nat, jika hendak keluar dari Bumi Plc, mengapa Grup Bakrie peduli kepada siapa Bumi Plc menjual saham mereka. Asal tahu saja, perjanjian pemisahan ini mewajibkan Bumi Plc untuk menjual 18,9% saham mereka di Bumi Resource kepada Grup Bakrie.Sejak pihaknya meluncurkan rencana RUPSLB, kata Nat, saham Bumi sudah naik dari 265 pence menjadi 404 pence. Kenaikan ini bukan karena usaha dari Dewan Direksi saat ini. “Apalagi proposal pemisahan Bakrie sudah diumumkan sebelum kami meminta RUPS Luar Biasa,”tutur NatKemarin (12/2), Bumi Plc mengumumkan telah meneken perjanjian berupa heads of term agreement tentang pemisahan perusahaan dari Grup Bakrie dan PT Bumi Resources tbk (BUMI). Dengan begitu, Bumi Plc dapat mendivestasikan semua sahamnya di BUMI dan mengeluarkan Grup Bakrie dari perusahaan.Pokok-pokok penting perjanjian itu antara lain:1. Bakrie akan membatalkan kepemilikan tak langsung mereka atas 57.298.534 saham Bumi Plc atau setara 23,8% dari total saham yang diterbitkan Bumi Plc. Sebagai penukarnya adalah saham Bumi Resources milik Bumi Plc sebanyak 2.316.967.115 atau 10,3% dari total saham Bumi Resources. Dengan kata lain, kedua pihak melakukan swap saham.2. Bumi Plc akan menjual sisa saham Bumi Resources miliknya berjumlah 3.924.732.522 (setara 18,9%) kepada Bakrie senilai US$ 278 juta. Penjualan saham ini dapat dibayar dalam bentuk tunai.3. Grup Bakrie wajib menempatkan US$ 278 juta tadi ke dalam akun escrow dalam waktu lima hari kerja sejak penandatanganan perjanjian utama transaksi atau Definitive Agreement. Penempatan dana itu harus masuk seluruhnya sebelum rapat umum Bumi Plc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie