Rothschild: Bakrie harus mematuhi kesepakatan awal



JAKARTA. Tensi pertentangan antara Grup Bakrie dengan Nathaniel Rotshchild (Nat) kian memanas menjelang tenggat waktu penyelesaian transaksi pemisahan investasi (separation transaction) dengan Asia Resource Minerals Plc (ARMS) pada 26 Februari 2014, lusa.

Kepada KONTAN, Nat menegaskan tidak setuju dengan keputusan ARMS yang telah mengubah klausul transaksi dengan Bakrie. "Bakrie harus menghormati klausul-klausul (separation transaction) sesuai kesepakatan awal," kata Nat, pekan lalu.

Dalam pengumuman di situs resminya pada Rabu (19/2), ARMS memang akan merevisi beberapa hal klausul transaksi dengan Bakrie. Jumlah saham ARMS di BUMI yang akan dijual kembali ke Bakrie hanya akan sebanyak 25,4%.


Di klausul awal, Bakrie akan membeli seluruh kepemilikan ARMS di BUMI yang sebanyak 29,2%. Imbasnya, nilai total transaksi jual beli saham BUMI akan berkurang dari US$ 501 juta menjadi US$ 436 juta. Nantinya, nilai transaksi itu akan ditutupi melalui tiga skema.

Pertama, sekitar US$ 50 juta memang sudah dibayarkan kepada ARMS yang sebelumnya disetor Bakrie ke rekening escrow (escrow account). Grup Borneo akan membayar US$ 223 juta kepada Grup Bakrie.

Dana ini untuk merampungkan akuisisi Grup Borneo atas 57,4 juta saham ARMS milik Bakrie. Sementara Grup Bakrie sendiri hanya akan menyetorkan dana US$ 163 juta.

Revisi ini dilakukan, lantaran Bakrie kekurangan dana merampungkan transaksi pembelian kembali saham BUMI itu. ARMS menyatakan, Bakrie hanya memiliki dana US$ 163 juta dari jumlah semestinya senilai US$ 228 juta.

Nat juga menyatakan, penyelesaian transaksi antara Bakrie dan ARMS tidak boleh tertunda lagi. "Kami telah menunggu sekitar 14 bulan dan masih harus bersabar lagi menunggu Bakrie untuk meminjam tambahan US$ 65 juta dari salah satu sejawatnya," ungkap Nat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri