JAKARTA. Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (BK DPR) Muhammad Prakosa, mengaku mendapat laporan dugaan adanya upaya pemerasan yang dilakukan oleh anggota Fraksi Partai Demokrat Roy Suryo, terhadap anggota Fraksi PDI Perjuangan yang tengah bermasalah dengan kasus video asusila Karolin Margret Natasya (KMN).Prakosa menyebutkan bahwa laporan tersebut disampaikan pelapor melalui layanan pesan singkat (short message service/ SMS) ke nomor telepon genggamnya beberapa waktu lalu. "Saya pernah mendapat SMS soal itu. Ada dua. Tapi tak jelas siapa nama yang mengirimnya. Saya masih menyimpan SMS-nya," ungkap Prakosa di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/7).Prakosa menjelaskan, laporan yang dikirimkan dari dua nomor itu tidak jelas identitas pengirimnya alias laporan gelap. Karena tidak jelas itu, lanjut Prakosa, maka BK DPR merasa belum harus menindaklanjutinya. "Kan bisa saja itu nomor bodong," kata Prakosa.Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menyebut, BK merasa belum perlu mengkonfirmasi Roy Suryo dan Karolin tentang kasus dugaan pemerasan ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Roy Suryo memeras Karolin soal video asusila?
JAKARTA. Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (BK DPR) Muhammad Prakosa, mengaku mendapat laporan dugaan adanya upaya pemerasan yang dilakukan oleh anggota Fraksi Partai Demokrat Roy Suryo, terhadap anggota Fraksi PDI Perjuangan yang tengah bermasalah dengan kasus video asusila Karolin Margret Natasya (KMN).Prakosa menyebutkan bahwa laporan tersebut disampaikan pelapor melalui layanan pesan singkat (short message service/ SMS) ke nomor telepon genggamnya beberapa waktu lalu. "Saya pernah mendapat SMS soal itu. Ada dua. Tapi tak jelas siapa nama yang mengirimnya. Saya masih menyimpan SMS-nya," ungkap Prakosa di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/7).Prakosa menjelaskan, laporan yang dikirimkan dari dua nomor itu tidak jelas identitas pengirimnya alias laporan gelap. Karena tidak jelas itu, lanjut Prakosa, maka BK DPR merasa belum harus menindaklanjutinya. "Kan bisa saja itu nomor bodong," kata Prakosa.Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menyebut, BK merasa belum perlu mengkonfirmasi Roy Suryo dan Karolin tentang kasus dugaan pemerasan ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News