KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak dibidang rumah sakit, PT Royal Prima Tbk berniat memperbesar perusahaan lewat jalan anorganik. Perusahaan berencana bisa mengakuisisi empat rumah sakit yang berada di luar Jawa. Perusahaan calon emiten di pasar modal ini memilih jalan anorganik karena dinilai efektif dan efisien. Michael Mok Siu Pen, Direktur PT Royal Prima Tbk menyatakan pihaknya tidak ingin sembarangan dalam membidik rumah sakit. Setidaknya, rumah sakit yang akan diakuisisi harus memenuhi syarat, diantaranya seperti jumlah minimum tempat tidur sekitar 150-200 tempat tidur. “Secara ekonomis kalau dibawah itu kurang menguntungkan. Ini batas minimal perhitungan kami,” kata Michael kepada KONTAN, Rabu (18/4). Lebih jauh dia menyatakan, Royal Prima ingin membidik rumah sakit di luar pulau Jawa untuk akuisisi. Bila lokasi yang dibidik sudah tembus, Royal Prima juga berniat untuk melakukan penterasi dengan membangun rumah sakit di Jawa. Michael menyatakan, pihaknya akan membangun rumah sakit minimal yang memiliki 200 tempat tidur.
Pihaknya sudah bersiap-siap, diantaranya akan bekerja sama dengan kontraktor besar untuk proses pembangunan. Belum ketahuan berapa dana untuk pembangunan rumah sakit di Jawa. Namun, lokasi yang sudah dibidik antara lain Tangerang, Cikarang, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. “Kami harapkan ke depannya, model bisnis Royal Prima bisa dibawah ke seluruh Indonesia,” tambah Michael. PT Royal Prima Tbk berniat ingin melakukan penawaran umum perdana saham. Rencananya, perusahaan ingin melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara 47,71% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dalam prospektus ringkas disebutkan, Royal Prima berencana menggunakan 40% dana IPO nanti untuk akuisisi rumah sakit baru yang berlokasi di daerah Medan, Pekab Baru, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Jakarta, dan daerah lain yang potensial. Selain itu, sekitar 20% dana IPO akan digunakan untuk pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi komunikasi yang bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan kualitas layanan, peralatan, dan fasilitas untuk mengikuti perkembangan teknologi. Lalu 20% lainnya akan digunakan untuk tambahan perolehan tanah yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit di daerah Medan, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Pekan Baru, Jakarta dan daerah lain yang potensial.