Royal Prima tetapkan range IPO Rp 380 - Rp 650 per saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Royal Prima Tbk resmi mengumumkan range harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Rencananya, emiten yang bergerak dalam bisnis rumah sakit itu akan menawarkan kepada masyarakat dengan harga saham Rp 380 - Rp 650 per saham.

Rumah sakit terbesar di Sumatera ini akan melepas sebanyak 47,71% atau sebanyak 2 miliar saham. Artinya, dalam hajatan kali ini perusahaan mengincar dana sebesar Rp 760 miliar sampai Rp 1,3 triliun. “Kami sudah roadshow ke Singapura, Malaysia, Hongkong dan China,” kata Michael Mok Siu Pen, Direktur Royal Prima kepada KONTAN, Kamis (26/4).

Dalam prospektus, PT Royal Prima Tbk berencana melepas 2 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 47,71% dari modal ditempatkan dan disetor penuh melalui penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Ini merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham.


Disebutkan pula perusahaan akan memberikan pemanis, dengan menerbitkan 600 juta waran seri I yang seluruhnya dikeluarkan dari portopel perseroan. Waran Seri I diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat di DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan setiap pemegang 10 saham, memperoleh tiga waran seri I.

PT Royal Prima Tbk berniat ingin melakukan penawaran umum perdana saham. Rencananya, perusahaan ingin melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara 47,71% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dalam prospektus ringkas disebutkan, Royal Prima berencana menggunakan 40% dana IPO nanti untuk akuisisi rumah sakit baru yang berlokasi di daerah Medan, Pekab Baru, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Jakarta, dan daerah lain yang potensial.

Selain itu, sekitar 20% dana IPO akan digunakan untuk pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi komunikasi yang bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan kualitas layanan, peralatan, dan fasilitas untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Lalu 20% lainnya akan digunakan untuk tambahan perolehan tanah yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit di daerah Medan, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Pekan Baru, Jakarta dan daerah lain yang potensial.

Sedangkan 20% dana lainnya akan digunakan untuk ekspansi pada rumah sakit yang telah ada. Yakni dengan cara meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit perusahaan, penambahan lantai bangunan atau konfigurasi ruangan, dan juga memperluas layanan spesialis yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia