Dri buta sama sekali tentang dunia cetak digital (digital printing), Abdul Rozzaq sukses terjun ke bisnis ini dengan omzet ratusan juta per bulan. Di bawah bendera Wanabi Print di Salatiga, Jawa Tengah, pria 36 tahun ini memproduksi cetak digital dengan memanfaatkan pelbagai media, seperti mug, kartu nama, gantungan kunci, dan lain-lain Omzetnya dalam sebulan mencapai Rp 150 juta. Sebelum terjun ke bisnis ini, Rozzaq dulunya bekerja sebagai pegawai restoran Jepang di Jakarta. Sekitar tahun 1990-an, ia berhenti kerja dan pindah ke Jepara untuk berbisnis mebel.
Rozzaq raup ratusan juta dari cetak digital
Dri buta sama sekali tentang dunia cetak digital (digital printing), Abdul Rozzaq sukses terjun ke bisnis ini dengan omzet ratusan juta per bulan. Di bawah bendera Wanabi Print di Salatiga, Jawa Tengah, pria 36 tahun ini memproduksi cetak digital dengan memanfaatkan pelbagai media, seperti mug, kartu nama, gantungan kunci, dan lain-lain Omzetnya dalam sebulan mencapai Rp 150 juta. Sebelum terjun ke bisnis ini, Rozzaq dulunya bekerja sebagai pegawai restoran Jepang di Jakarta. Sekitar tahun 1990-an, ia berhenti kerja dan pindah ke Jepara untuk berbisnis mebel.