JAKARTA. Uang sebanyak Rp 19 triliun yang merupakan pendapatan dari bisnis Internet Communication and Technology (ICT) di Indonesia rupanya tak masuk ke kantong perusahaan di dalam negeri, melainkan lari ke luar negeri. Pemicunya disebabkan oleh trafik koneksi internet yang ada di Indonesia sebesar 90% mengakses situs global. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga, Senin (21/4). Berdasar hasil riset Telkomsel, hal itulah yang menyebabkan kontribusi bisnis ICT ke pendapatan negara masih kecil. "Selama beberapa tahun belakangan, pertumbuhan bisnis ICT itu mencapai 150%, namun kontribusinya masih 3%," kata Alex. Meski ada banyak hal yang membuat kontribusi bisnis ICT masih kecil, namun ada dua hal utama yang perlu disorot. Pertama, Indonesia yang memiliki 85% pertumbuhan kelas menengah dan 80% pertumbuhan ekonomi digital masih andalkan konten dan aplikasi dari luar negeri.
Rp 19 triliun pendapatan ICT lari ke luar negeri
JAKARTA. Uang sebanyak Rp 19 triliun yang merupakan pendapatan dari bisnis Internet Communication and Technology (ICT) di Indonesia rupanya tak masuk ke kantong perusahaan di dalam negeri, melainkan lari ke luar negeri. Pemicunya disebabkan oleh trafik koneksi internet yang ada di Indonesia sebesar 90% mengakses situs global. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga, Senin (21/4). Berdasar hasil riset Telkomsel, hal itulah yang menyebabkan kontribusi bisnis ICT ke pendapatan negara masih kecil. "Selama beberapa tahun belakangan, pertumbuhan bisnis ICT itu mencapai 150%, namun kontribusinya masih 3%," kata Alex. Meski ada banyak hal yang membuat kontribusi bisnis ICT masih kecil, namun ada dua hal utama yang perlu disorot. Pertama, Indonesia yang memiliki 85% pertumbuhan kelas menengah dan 80% pertumbuhan ekonomi digital masih andalkan konten dan aplikasi dari luar negeri.