Rp 30 Triliun untuk Benahi Shortage Listrik Nasional



JAKARTA. Butuh dana cukup besar untuk mengatasi kekurangan (shortage) listrik dalam lingkup nasional. Menurut perkiraan Pemerintah, dana yang dibutuhkan paling tidak mencapai Rp 30 triliun. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, sumber dana berasal dari sinergi antara kemampuan Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyediakan dana, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan seluruh Pemerintah Daerah yang harus terlibat dalam mengatasi kelangkaan listrik. "Dana Rp 30 triliun itu untuk mengatasi shortage saja, bukan termasuk untuk memenuhi pertumbuhan yang ada," ujar Hatta seusai rapat terbatas mengenai listrik, di kantor Presiden, Selasa (17/11). Hatta buru-buru menambahkan, dari total Rp 30 triliun itu sudah termasuk kebutuhan sebesar Rp 5,6 triliun guna membenahi pasokan listrik di DKI Jakarta.Selain itu, untuk mengatasi masalah listrik, Pemerintah mensinergikan antara kemampuan PLN dengan Independent Power Producers (IPP) dalam membangun pembangkit-pembangkit baru. Kemudian, Pemerintah juga mengingatkan PLN agar memperkuat sistem distribusi jaringan listrik, bukan hanya membangun pembangkit listrik. "Kerangka rumusannya harus diselesaikan dalam 100 hari untuk penyelesaian yang terkait untuk shortage," tutur HattaMantan Menteri Sekretaris Negara itu juga menjelaskan ada system jaringan listrik di beberapa daerah yang mengalami shortage, yaitu antara lain di Sumatra Bagian Utara, Tanjung Pinang, Sumatra Bagian Selatan, Minahasa, Palu, Sulawesi Selatan, Kendari, Tarakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi