JAKARTA. Di hari terakhir Februari kemarin, Kementerian Keuangan menerbitkan enam paket kebijakan fiskal baru. Salah satunya memungkinkan Perum Bulog bernapas lega. Sebab, Bulog kini boleh mencairkan dana Public Service Obligation (PSO) untuk membeli beras rakyat miskin (raskin) di awal tahun. Dana talangan yang akan diterima Bulog sebesar Rp 7,5 triliun. Menteri Keuangan Agus Matowardojo bilang, nilai itu sekitar 50% total pagu pengadaan raskin tahun ini yang mencapai Rp 15 triliun. Berdasarkan paket kebijakan ini, pagu anggaran Raskin sebesar 50% boleh dicairkan di awal tahun. Kebijakan ini bertujuan meringankan Bulog dalam melakukan pembelian tanpa harus meminjam dana bank. “Jadi, Bulog memperoleh keuntungan karena tidak perlu membayar bunga pinjaman kepada bank,” kata Agus.
Rp 7,5 Triliun bagi Bulog untuk beli beras raskin
JAKARTA. Di hari terakhir Februari kemarin, Kementerian Keuangan menerbitkan enam paket kebijakan fiskal baru. Salah satunya memungkinkan Perum Bulog bernapas lega. Sebab, Bulog kini boleh mencairkan dana Public Service Obligation (PSO) untuk membeli beras rakyat miskin (raskin) di awal tahun. Dana talangan yang akan diterima Bulog sebesar Rp 7,5 triliun. Menteri Keuangan Agus Matowardojo bilang, nilai itu sekitar 50% total pagu pengadaan raskin tahun ini yang mencapai Rp 15 triliun. Berdasarkan paket kebijakan ini, pagu anggaran Raskin sebesar 50% boleh dicairkan di awal tahun. Kebijakan ini bertujuan meringankan Bulog dalam melakukan pembelian tanpa harus meminjam dana bank. “Jadi, Bulog memperoleh keuntungan karena tidak perlu membayar bunga pinjaman kepada bank,” kata Agus.