JAKARTA. PT Siloam International Hospitals (SIH) menargetkan mengantongi duit segar senilai Rp 2,3 triliun atau setara US$ 223,46 juta. Caranya, operator rumah sakit terbesar ini melepas 162,75 juta saham ke publik (initial public offering/IPO) dengan kisaran harga Rp11.200-Rp14.200 per saham. PT Ciptadana Securities dan PT Credit Suisse Securities Indonesia bertindak sebagai underwriter perhelatan ini. Selain menjadi joint lead underwriter, Ciptadana Securities juga bertindak sebagai agen stabilisasi harga saham SIH saat saham SIH mulai diperdagangkan pada Pasar Reguler nanti. "Saham yang kami kawal tidak boleh melebihi 15% dari saham yang dilepas ke publik," jelas John Herry Teja, Direktur Ciptadana Securities, Kamis (15/8). Pendapat itu mengacu pada skema stabilisasi harga yang mana jika terjadi kelebihan pemesanan saham dalam IPO SIH, PT Nilam Biru Bersinar (NBB) selaku anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dapat memberikan opsi kepada Ciptadana untuk melakukan opsi penjatahan lebih atau over allotment option. Opsi ini hanya bisa dilakukan terhadap 14,3% saham SIH yang dilepas ke publik, atau setara 23,25 juta saham. Dengan kata lain, Ciptadana menyiapkan duit Rp260 miliar hingga Rp330 miliar untuk mengawal harga saham SIH. "Tujuannya stabilisasi saja dan sudah ada acuannya. Kami lakukan stabilisasi selama sebulan terhitung mulai dari listing SIH," tutur John.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rp330 miliar untuk mengawal saham Siloam
JAKARTA. PT Siloam International Hospitals (SIH) menargetkan mengantongi duit segar senilai Rp 2,3 triliun atau setara US$ 223,46 juta. Caranya, operator rumah sakit terbesar ini melepas 162,75 juta saham ke publik (initial public offering/IPO) dengan kisaran harga Rp11.200-Rp14.200 per saham. PT Ciptadana Securities dan PT Credit Suisse Securities Indonesia bertindak sebagai underwriter perhelatan ini. Selain menjadi joint lead underwriter, Ciptadana Securities juga bertindak sebagai agen stabilisasi harga saham SIH saat saham SIH mulai diperdagangkan pada Pasar Reguler nanti. "Saham yang kami kawal tidak boleh melebihi 15% dari saham yang dilepas ke publik," jelas John Herry Teja, Direktur Ciptadana Securities, Kamis (15/8). Pendapat itu mengacu pada skema stabilisasi harga yang mana jika terjadi kelebihan pemesanan saham dalam IPO SIH, PT Nilam Biru Bersinar (NBB) selaku anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dapat memberikan opsi kepada Ciptadana untuk melakukan opsi penjatahan lebih atau over allotment option. Opsi ini hanya bisa dilakukan terhadap 14,3% saham SIH yang dilepas ke publik, atau setara 23,25 juta saham. Dengan kata lain, Ciptadana menyiapkan duit Rp260 miliar hingga Rp330 miliar untuk mengawal harga saham SIH. "Tujuannya stabilisasi saja dan sudah ada acuannya. Kami lakukan stabilisasi selama sebulan terhitung mulai dari listing SIH," tutur John.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News