RS Royal Prima siap go public akhir 2017



KONTAN.CO.ID - Satu perusahaan di bidang kesehatan asal Medan, PT Royal Prima, siap menjual saham perdana atawa initial public offering (IPO) pada November-Desember nanti. Perusahaan ini adalah pengelola Rumah Sakit Umum (RSU) Royal Prima.

Hingga kini Royal Prima memiliki aset di empat lokasi. Direktur PT Royal Prima Michael Mok Siu Pen menuturkan, dari keempat lokasi tersebut, dua di antaranya berada di Medan. Sedang sisanya di Tebing Tinggi dan Jambi.

Royal Prima telah menunjuk dua underwriter demi memuluskan aksi IPO. "Tapi maaf, untuk underwriter dan dana IPO yang kami bidik belum dapat kami ungkapkan," ucap Michael kepada KONTAN, Minggu (20/8).


Pada September nanti, Royal Prima bakal menggelar paparan publik mini, yang kemudian diikuti paparan publik besar, sebulan setelahnya. Pada November-Desember 2017, Royal Prima berharap sahamnya sudah dapat diperdagangkan di publik.

Royal Prima didirikan oleh I Nyoman Ehrich Lister. Selain rumahsakit, Royal Prima mendirikan perguruan tinggi bernama Universitas Prima Indonesia dengan banyak program bidang studi, termasuk Fakultas Kedokteran. "Selain menyelenggarakan pelayanan kesehatan, kami mencetak tenaga medis dari Universitas Prima Indonesia," ujar Michael.

Salah satu unit rumahsakit yang berlokasi di Medan mampu menyediakan 754 tempat tidur. Rumahsakit di Medan ini juga akan kembali dibangun, sehingga total jumlah ketersediaan tempat tidur menjadi 1.1001.200 unit. "Selain dari rumahsakit milik pemerintah, rumahsakit di Medan ini merupakan rumah sakit swasta terbesar di Asia Tenggara," tutur Michael.

Dia membandingkan dengan rumahsakit swasta lain di Indonesia, di mana satu unit memiliki 350-400 tempat tidur.

Michael juga menyatakan pada akhir 2017 bakal membuka rumahsakit spesialis mata di Medan. Satu hal yang cukup menarik, pada 2018, Royal Prima mengagendakan rencana akuisisi dua rumahsakit di Jakarta. "Satu rumah sakit yang akan kami akuisisi, dahulu merupakan rumah sakit ibu dan anak di wilayah Alam Sutera," beber Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini