TANGERANG. Meninggalnya dua pasien di Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, Tangerang, diduga karena kelalaian dari pihak produsen obat bius, yakni PT Kalbe Farma. Etiket atau bungkusan pada obat bius Buvanest Spiral itu diduga tertukar sehingga kandungan di dalamnya bukan untuk obat bius pada umumnya. "Kita dapat semua (obat bius) dari produsen. Kandungan obat enggak pernah kita periksa, enggak pernah kita cek-cek lagi. Jadi sepertinya ada kekeliruan dari pihak produsen," kata Kepala Humas RS Siloam Karawaci Heppi Nurfianto kepada Kompas.com, Selasa (17/2). Heppi menjelaskan, obat bius tersebut yang bungkusannya tertukar menyebabkan kandungan di dalam obat bekerja untuk mengurangi pendarahan. Sedangkan, kandungan yang seharusnya untuk obat bius adalah bupivacaine atau untuk pembiusan.
RS Siloam: Ada kekeliruan dari produsen obat bius
TANGERANG. Meninggalnya dua pasien di Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, Tangerang, diduga karena kelalaian dari pihak produsen obat bius, yakni PT Kalbe Farma. Etiket atau bungkusan pada obat bius Buvanest Spiral itu diduga tertukar sehingga kandungan di dalamnya bukan untuk obat bius pada umumnya. "Kita dapat semua (obat bius) dari produsen. Kandungan obat enggak pernah kita periksa, enggak pernah kita cek-cek lagi. Jadi sepertinya ada kekeliruan dari pihak produsen," kata Kepala Humas RS Siloam Karawaci Heppi Nurfianto kepada Kompas.com, Selasa (17/2). Heppi menjelaskan, obat bius tersebut yang bungkusannya tertukar menyebabkan kandungan di dalam obat bekerja untuk mengurangi pendarahan. Sedangkan, kandungan yang seharusnya untuk obat bius adalah bupivacaine atau untuk pembiusan.