KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penelitian terkini memprediksikan lebih dari 575.000 kasus kanker dilaporkan di Indonesia pada tahun 2040, setara dengan dua per tiga peningkatan dari estimasi 2018. Oleh karenanya kolaborasi lintas pemangku kepentingan dibutuhkan untuk menjawab tantangan – tantangan penanganan kanker dan memperkenalkan teknologi kesehatan yang inovatif. Menjawab tantangan ini, Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi (IPTOR) RSCM telah menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang merawat pasien kanker dengan menggunakan radioterapi inovatif, sistem Halcyon. Direktur Utama SPUN dr. Cipto Mangunkusumo, Lies Dina Liastuti menjelaskan selama pandemi terjadi penurunan sampai 45% kunjungan pasien kanker. Jadi hampir separuh pasien yang membutuhkan perawatn tetapi tidak bisa mengakses layanan di rumah sakit karena khawatir tertular Covid-19.
"Sebab 60%-70% pasien kanker memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Khawatirnya kanker bisa menjadi penyakit komorbid yang meningkatkan angka kematian," jelasnya dalam acara Webinar Pelayanan terapi Radiasi: Mengatasi Tantangan Perawatan Pasien Kanker Melalui Teknologi Inovatif, Selasa (20/10). Lies mengatakan sejalan dengan tingginya kasus kanker di RSCM dengan tingkat severitas yang beragam, maka hari ini RSCM melalui Instalasi Radiasi Onkologi yang menjadi bagian dari Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) RSCM telah dapat melayani masyarakat dengan tambahan alat radioterapi yang terbaru dengan kualitas terbaik dan teknologi mutakhir yang dibutuhkan pasien kami maupun masyarakat. Ketua Umum PORI, Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, SpRad (K) OnkRad, menyatakan kasus kanker di Indonesia diprediksikan meningkat secara pesat pada dekade terakhir, sehingga penting bagi negara untuk meningkatkan akses pada perawatan termutakhir untuk pasien kanker.
Baca Juga: Catat, inilah 4 makanan penyebab kanker payudara "Peran radioterapi dalam menangani kanker, yang juga digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati lebih dari setengah kasus kanker di Indonesia. Penelitian terbaru memprediksikan bahwa lebih dari 575,000 kasus kanker akan ditemukan di Indonesia. Artinya, hampir meningkat dua per tiga dari 350,000 kasus yang dilaporkan saat 2018," jelasnya. Radioterapi, adalah sebuah perawatan inti onkologi, yang melibatkan pemusnahan sel kanker dengan cara mengeksposnya pada gelombang berintensitas tinggi. Radioterapi hanya menargetkan pada sel kanker. Berkat teknologi mutakhir, kini dapat dimungkinkan adanya kontrol yang lebih baik untuk sel kanker dengan risiko komplikasi. Adapun teknologi inovatif radioterapi di Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi (IPTOR) RSCM merupakan hasil kolaborasi dengan Varian.
Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi (IPTOR) RSCM telah mengenalkan sistem Halcyon Varian di awal 2020 dan sejauh ini telah digunakan untuk merawat sejumlah pasien. Halcyon diharapkan untuk dapat membantu memberikan pengobatan untuk kanker paru-paru, prostat, payudara, kepala dan leher, juga berbagai jenis kanker lainnya. Kevin Lo, Managing Director, Southeast Asia, Korea, Hong Kong & Macau Region, Varian Medical Systems mengatakan sangat senang dan bangga dapat bekerja sama dengan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo untuk membawa sistem Halcyon radioterapi pertama ke Indonesia. "Varian Medical System akan terus berusaha agar mampu memberikan teknologi terdepan untuk penanganan pasien lintas komunitas," ungkapnya. Kevin Lo menjelaskan lebih lanjut, perusahaan yang beroperasi di Indonesia bersama dengan PT. Murti Indah Sentosa, selaku distributor resmi menyatakan komitmennya untuk menciptakan dunia tanpa rasa takut akan kanker dengan pengalaman lebih dari 70 tahun di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .