KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) melihat punya ruang besar untuk melakukan ekspansi di bidang usaha angkutan bermotor untuk barang umum. Selain gencar memacu bisnis angkutan, JAYA juga mendiversifikasi bisnis ke bidang properti. Sebagai informasi, bidang usaha JAYA antara lain, usaha pengangkutan barang dengan kendaraan bermotor dan dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truk,
pick-up dan container. Direktur Utama Jaya Armada, Darmawan Suryadi SM mengatakan JAYA punya ruang ekspansi yang besar karena punya keunggulan di armada yang usia pakai relatif muda dan hampir semuanya lunas. Selain itu, perubahan perilaku belanja dari
offline to online, berdampak pada peningkatan aktivitas transportasi logistik.
“Selain peningkatan permintaan armada angkutan logistik industri. Perubahan
lifestyle, dalam hal ini belanja dari
offline to online membuat permintaan sewa armada untuk angkutan logistik
e-commerce mengalami peningkatan,” jelasnya seperti dikutip Kontan.co.id, Minggu (21/8).
Baca Juga: Kinerja Bisnis Supra Boga Lestari (RANC) pada Semester II-2022 Diproyeksi Lebih Baik Di samping itu, Darmawan bilang, unit armada JAYA yang masih relatif baru, utilitas dan optimalisasi armada yang sangat tinggi, serta klien yang merupakan perusahaan besar membuat kinerja JAYA melesat pada masa pandemi Covid-19. Sejumlah korporasi besar itu ialah, PT Prima Globalindo Logistik Tbk, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, PT Mulia Industry Tbk (kaca, botol,
glass block), PT Mayora indah Tbk (
food and beverage), PT Fajar Surya Wisesa Tbk (
paper), PT Salim Invomas Tbk (minyak goreng), dan masih banyak lainnya. Adapun pada awal tahun ini, pendapatan JAYA meningkat 18,24% menjadi Rp 18,61 miliar dibanding dengan periode yang sama tahun 2021 senilai Rp 15,74 miliar. Pada kuartal I-2022 emiten yang bergerak di bisnis angkutan ini membukukan laba bersih Rp 1,36 miliar. Darmawan juga menambahkan, untuk meningkatkan kinerja keuangan pihaknya melakukan diversifikasi usaha ke sektor properti serta efisiensi biaya berupa pembelian kantor baru sehingga bisa menekan
cost dan akan memperbaiki laba perusahaan ke depan. “Perusahaan melakukan diversifikasi bisnis dengan merambah ke bidang properti, serta mendirikan dua anak usaha yaitu, PT Aman Bae Sentosa dan PT Aman Bae Perkasa,” ungkapnya. Asal tahu saja, PT Aman Bae Sentosa telah mendapatkan beberapa tanah sewa jangka panjang di area yang strategis di Ubud dan Padonan Tibubeneng Bali untuk pembangunan villa. Adapun dengan dibukanya penerbangan internasional ke Bali tanpa adanya karantina.
Baca Juga: Prima Globalindo Logistik (PPGL) Jalankan Efisiensi untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Darmawan optimistis pariwisata Bali akan segera pulih, kemudian
villa development yang akan dijalankan di Bali diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada JAYA.
PT Aman Bae Perkasa berencana mengembangkan hunian rumah bersubsidi atau yang disebut FLPP yang berada di daerah Cibarusa. Segmen ini diyakini memberikan kontribusi yang maksimal. “Manajemen memperkirakan pendapatan dan laba bersih meningkat 7%-15% tahun ini. Optimisme ini tercermin dari meningkatnya permintaan setelah dibukanya kembali kegiatan wisata yang berdampak pada membaiknya situasi ekonomi,” kata Darmawan. Dari sisi keuangan, dengan
debt to equity ratio di bawah 10% JAYA siap menghadapi persaingan dengan perusahaan pesaing baik lokal maupun asing. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi