JAKARTA. Meski data inflasi Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu positif, rupiah berhasil mendulang penguatan. Di pasar spot, Senin (19/9) nilai tukar rupiah terangkat 0,02% menjadi Rp 13.152 per dollar AS. Meski begitu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah justru merosot 0,25% menjadi Rp 13.164 per dollar AS. Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, pesimisme pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, menjadi faktor yang memicu keunggulan mata uang garuda ini. Sementara dari internal, peningkatan penyerapan dana amnesti pajak juga membantu penguatan rupiah.
Ruang gerak penguatan rupiah terbatas
JAKARTA. Meski data inflasi Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu positif, rupiah berhasil mendulang penguatan. Di pasar spot, Senin (19/9) nilai tukar rupiah terangkat 0,02% menjadi Rp 13.152 per dollar AS. Meski begitu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah justru merosot 0,25% menjadi Rp 13.164 per dollar AS. Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, pesimisme pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, menjadi faktor yang memicu keunggulan mata uang garuda ini. Sementara dari internal, peningkatan penyerapan dana amnesti pajak juga membantu penguatan rupiah.