KONTAN.CO.ID - Suhu di bilangan Jakarta Pusat pada Senin (18/11) siang lalu cukup terik. Langitnya biru muda, tanpa ada awan menggelayut. Aplikasi di ponsel menunjukkan suhu di angka 31 derajat Celcius. Namun, Jakarta yang gerah tak terasa di Auto2000 cabang Wahid Hasyim. Suasana di dalam dealer dan bengkel Toyota yang sudah mendapatkan sertifikat
green building ini nyaman, lantaran terkesan lapang, terang, serta sejuk. Auto2000 Wahid Hasyim memiliki tampilan yang cukup berbeda dari dealer umumnya. Dari luar, kaca transparan terpampang bukan hanya untuk ruang pamer mobil atawa
showroom, tetapi
bablas hingga hampir di seluruh muka bangunan. Sisanya dihiasi fasad kayu.
Alhasil, bagian dalam gedung Auto2000 itu sebagian besar terang dengan pencahayaan alami tanpa perlu banyak lampu. Penggunaan kayu untuk sebagian dinding dan plafon, turut menyumbang suasana sejuk di area gedung Auto2000 Wahid Hasyim. Kayu memang dipercaya sebagai insulator alami mencegah hantaran panas. Kelebihan lainnya, kayu juga memberi kesan estetika dan natural. Kawasan Wahid Hasyim yang juga masih banyak ditanami pohon, menambah kesan asri
showroom ini.
Sejalan dengan efisiensi energi, bangunan di cabang Auto2000 Wahid Hasyim menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi. Salah satu sumber energi listrik dari gedung ini juga datang dari panel surya yang terpasang di atapnya. Selain itu, keran cuci tangan di toilet menggunakan sensor yang berhenti otomatis, sehingga tak ada lagi air terbuang lantaran lupa menutup keran. Dedi Santoso, Personalia dan General Affairs Auto2000 Wahid Hasyim, mengatakan, dulunya, bangunan ini tidak seperti ini. Bangunan yang berdiri sejak 1995 silam itu lebih banyak didominasi dinding tertutup. Sehingga, suasana dalam ruangan terkesan tertutup. Beban penggunaan listrik untuk lampu dan AC besar. "Sekarang lebih nyaman, terang dengan cahaya alami dan lebih sejuk karena ada ventilasi dan jendela," kata dia. Penggunaan air juga lebih efisien.
Zuriaty,
Human Capital & General Services Division Head Auto2000, menjelaskan, perbedaan
green building dengan bangunan umumnya adalah terletak pada penggunaan sumber daya alam. Gedung ramah lingkungan menggunakan sumber daya energi dan air lebih minimum dibandingkan dengan bangunan umum. "Sehingga, mengurangi dampak lingkungan serta emisi gas rumah kaca dan limbah yang dihasilkan," ujar dia.
Level 2 Status gedung ramah lingkungan cabang Auto2000 Wahid Hasyim ditandai dengan penyerahan sertifikasi Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari Green Building Council Indonesia pada November 2023 lalu. Konsep
green building ini dikembangkan oleh International Finance Corporation (IFC), bagian dari Bank Dunia. EDGE menunjukkan bangunan tersebut memperhatikan prinsip hijau dalam pembangunan dan pengoperasian. Singkatnya, bangunan ini mendorong terciptanya penghematan energi dan mengurangi pencemaran dan polusi. Proses sertifikasinya melalui evaluasi terhadap desain bangunan yang mencakup berbagai faktor. Misalnya, isolasi termal, sistem HVAC (
heating, ventilation, and air conditioning), pencahayaan alami, manajemen air, dan lainnya. Zuriarty bilang, untuk mendapatkan label gedung hijau, Auto2000 harus melewati berbagai langkah. Contoh, dengan pemilihan strategi pembangunan pra-pembangunan (
pre building), pembangunan (
building), dan
post building. Selanjutnya, melakukan pengisian
evidence,
green building assessment, dan verifikasi. Bukan hanya efisiensi sumber daya, cabang Auto2000 Wahid Hasyim juga dilengkapi dengan pengelolaan limbah. Misalnya,
oil trap untuk menampung oli yang jatuh atau menetes ke lantai bengkel. Sehingga, oli yang tercecer tak tersiram begitu saja mengalir ke luar dan mencemari lingkungan. Untuk limbah oli dan botolnya, ditampung oleh pihak ketiga yang memiliki izin pengelolaan limbah. Di bengkel juga sudah disiapkan tempat sampah dengan tiga warna: organik, non-organik, dan B3 (bahan berbahaya & beracun). Efisiensi yang dilakukan Auto2000 cabang Wahid Hasyim sebenarnya sudah mengantongi Edge level 2. Mengutip laman resminya, level 2 artinya
advanced atau menunjukkan kesiapan pada karbon nol atawa
zero carbon ready. Syaratnya, ada efisiensi sampai 40%. Dari sertifikat yang mereka kantongi, Auto2000 cabang Wahid Hasyim sudah mencapai 41% penghematan energi yang dinilai dari efisiensi konstruksi bangunan, sistem pendingin, dan lampu gedung. Lalu, 38% efisiensi air di toilet, dapur, dan pencucian kendaraan. Selain itu, ada 38% untuk
less embodied energy in material atau efisiensi dalam penggunaan material bangunan.
Auto2000, perusahaan yang berada di bawah naungan PT Astra International Tbk (ASII), mempunyai tiga cabang yang bersertifikasi
green building. Selain cabang Wahid Hasyim, ada juga Auto2000 BSD City yang mengantongi sertifikat EDGE pada Desember 2023. Menyusul pada Juli 2024, Auto2000 cabang Veteran, Palembang, juga mengantongi sertifikasi yang sama. Zuriaty menyebutkan, tantangan menerapkan
green building di Auto2000 adalah di cabang-cabang eksisting atau bangunan lama. Sehingga, langkah untuk mengajukan sertifikasi
green building tidak bisa diajukan di setiap bangunan, tetapi di cabang-cabang dalam proses
scrap & build atau dibongkar dan sedang dibangun.
Aspirasi Astra Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai, upaya Auto2000 untuk mendirikan
green building perlu diapresiasi. Menurut dia, pembangunan gedung ramah lingkungan, memerlukan biaya besar karena biasanya lebih mahal baik dari material maupun teknologi. Gedung semacam ini juga perlu menyiapkan penilaian berkala, sehingga ada biaya lagi yang harus dikeluarkan. Auto2000 sendiri enggan mengungkapkan biaya yang mereka keluarkan untuk merenovasi cabang Wahid Hasyim dan proses sertifikasinya. Apalagi, langkah ini Auto2000 lakukan di tengah penjualan otomotif nasional yang lesu. Tahun ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sampai merevisi angka penjualan mobil nasional dari pabrik ke dealer (
wholesales) menjadi 850.000 unit dari sebelumnya 1,1 juta unit. Sementara tahun lalu, penjualan mencapai 1,04 juta unit. Bebin berharap, agen pemegang merek (APM) otomotif dan pemilik bengkel lainnya juga bisa memulai langkah-langkah menjaga lingkungan.
Membangun
green building adalah salah satu langkah Auto2000 menerapkan prinsip lingkungan (
environmental), sosial (
social), dan tata kelola (
governance) dalam kegiatan bisnis. Langkah ESG ini sejalan dengan tujuan ASTRA 2030 Sustainability Aspiration. Menurut Zuriaty, ada beberapa fokus penerapan ESG di Auto2000 saat ini.
Pertama, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Ambil contoh, melakukan strategi mengganti lampu dengan LED, beralih ke bahan bakar yang lebih bersih, mengganti AC dengan
refigerant yang
eco-friendly, serta melakukan audit energi. Fokus
kedua, dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dengan pembelian
renewable certificate (REC), dan mengganti bahan bakar minyak ke biodiesel B30 dan B35 untuk kendaraan operasional. Bukan hanya di cabang Wahid Hasyim, Auto2000 juga memasang solar panel di 45 cabang Auto2000 lainnya untuk menghasilkan tenaga listrik dan menekan jejak karbon, sekaligus biaya operasional dari penggunaan setrum. Fokus ESG Auto2000 yang
ketiga, dengan pengurangan atau efisiensi penggunaan air, terutama di keran dan
dual flush di semua kantor. Limbah air juga dikelola kembali untuk keperluan operasional.
Keempat, dengan mengelola limbah padat. Yakni, dengan programSemangkup (semangat kurangi plastik),
waste bank, dan ekonomi sirkular. Selain itu, Auto2000 juga menggelar inspeksi rutin 5S:
seiri (menyingkirkan barang yang tidak terpakai),
seiton (mengatur letak dan penyimpanan barang-barang),
seiso (membersihkan semua barang dan area kerja),
seiketsu (menjalankan praktik kerja yang berjalan dengan konsisten dan terstandar),
shitsuke (memelihara dan meninjau hal-hal yang terstandar secara berkala) untuk mendeteksi kebocoran instalasi dan tangki air. Guna mengurangi lebih banyak emisi karbon, Auto2000 melakukan penanaman 4.000 bibit pohon mangrove dengan target mengurangi 266,53 ton emisi gas CO2 di 2030.
Bukan hanya untuk lingkungan, fokus ESG Auto2000 ditujukan untuk sosial, yakni karyawan dan masyarakat luas. Fokus strategi ESG Auto2000
kelima, dengan memangkas angka kecelakaan kerja, baik dengan menerapkan
contractor safety management system (CSMS) maupun perlindungan Lingkungan, Kesehatan, dan Kesehatan Kerja (LK3) Astra Green Company. Lalu, langkah
keenam, masih di prinsip sosial, Auto2000 menyelenggarakan pengembangan komunitas. Sebut saja, dengan program Kampung Berseri Astra, Mokes2000, dan Student Goes to Bengkel.
Lewat program Kampung Berseri Astra, misalnya, Auto2000 memberi pelatihan ke warga untuk membangun bank sampah, membina kemandirian berwiraswasta, meningkatkan kesehatan keluarga khususnya ibu dan anak, memberikan pelatihan dan pembinaan kepada tenaga pendidik, serta membangun sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia