JAKARTA. Ekonom sekaligus Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, ruang pelonggaran moneter Bank Indonesia (BI) ke depan semakin terbatas. Hal tersebut terkait terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Menurut Chatib, rencana ekspansi fiskal melalui pembangunan infrastruktur dan keinginan mengurangi pajak dalam pemerintahan Trump, berpotensi membuat defisit anggaran AS membengkak. Jika untuk membiayai defisit tersebut pemerintah AS melakukan penerbitan obligasi pemerintah, maka AS akan meningkatkan suku bunganya. Hal tersebut, lanjut dia, memungkinkan Bank Sentral AS (The Fed) mengerek suku bunga pada tahun depan. Chatib memperkirakan, pada akhir tahun ini, The Fed urung menaikkan suku bunga, lantaran dollar AS mengalami penguatan terhadap seluruh mata uang.
Dengan demikian, kenaikan suku bunga AS di tahun depan akan dilakukan lebih ekspansif. Chatib meramal, Gubernur The Fed Janet Yellen akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis points (bps) di kuartal pertama tahun depan.