Ruben Amorim Mengakhiri Era Belanja Jor-joran Pemain di Manchester United



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester United memulai babak baru di bawah kepemimpinan Ruben Amorim sebagai pelatih kepala.

Kehadirannya menandai akhir dari era belanja besar yang kurang berhasil di pasar transfer, sekaligus menjadi simbol perubahan signifikan dalam strategi klub.

Fokus pada Pengembangan Pemain: Langkah Menuju Keberlanjutan

Manchester United, di bawah kepemilikan baru oleh Sir Jim Ratcliffe melalui INEOS, kini mengedepankan pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam transfer pemain.


Ruben Amorim, yang sebelumnya sukses membawa Sporting Lisbon meraih dua gelar liga dan dua trofi lainnya, dipercaya untuk mengoptimalkan potensi pemain yang ada di skuad saat ini.

Baca Juga: Ruben Amorim Incar Bintang Premier League Ini Sebagai Rekrutan Pertamanya di MU

Selama dua setengah tahun kepemimpinan Erik ten Hag, Manchester United telah menghabiskan lebih dari £600 juta untuk belanja pemain.

Namun, perubahan besar kini terjadi. Klub memutuskan untuk mengakhiri kontrak Ten Hag beserta stafnya dengan biaya sekitar £15 juta dan membayar kompensasi £9,25 juta kepada Sporting untuk mendapatkan Amorim.

Langkah ini sejalan dengan kebutuhan untuk mematuhi aturan keberlanjutan dan profitabilitas, mengingat klub mencatatkan kerugian sebelum pajak sebesar £312,9 juta dalam tiga musim terakhir.

Transfer Musim Panas: Investasi Terakhir Sebelum Penghematan

Pada jendela transfer musim panas lalu, United menginvestasikan sekitar £180 juta untuk merekrut pemain seperti Leny Yoro, Matthijs de Ligt, Joshua Zirkzee, Noussair Mazraoui, dan Manuel Ugarte.

Namun, untuk jendela transfer Januari mendatang, Amorim telah diberitahu untuk tidak mengharapkan dana besar. Pendekatan ini mencerminkan tekad klub untuk memanfaatkan potensi yang belum tergali dalam skuad.

Baca Juga: Ruben Amorim Hadapi Tantangan Berat di MU, Memulihkan Performa Joshua Zirkzee

Tantangan untuk Amorim: Mengoptimalkan Pemain Muda dan Skuad Inti

Beberapa pemain muda dengan nilai transfer tinggi, seperti Rasmus Hojlund (£72 juta) dan Mason Mount (£55 juta), menjadi fokus utama Amorim.

Ia ditugaskan untuk meningkatkan performa mereka, sambil membangun fondasi tim yang kuat di sekitar inti pemain muda yang menjanjikan.

Dengan United saat ini berada di posisi ke-13 klasemen Liga Premier, empat poin di bawah posisi empat besar, tekanan meningkat untuk mengamankan tempat di Liga Champions musim depan.

Ketidakhadiran berturut-turut di kompetisi tersebut dapat memberikan dampak signifikan pada keuangan klub dan citra globalnya.

Beberapa pemain senior, termasuk Christian Eriksen, Victor Lindelof, dan Jonny Evans, akan habis kontraknya di akhir musim.

Selain itu, kontrak Harry Maguire dan Amad Diallo juga akan berakhir, meskipun klub memiliki opsi untuk memperpanjangnya selama satu tahun.

Sementara itu, Chelsea memiliki kewajiban untuk membeli Jadon Sancho jika mereka menyelesaikan musim di posisi 14 besar.

Baca Juga: Kontrak Baru Erling Haaland di Manchester City, Gaji Fantastis Tertinggi Liga Inggris

Reorganisasi Internal: Efisiensi dan Pengurangan Biaya

Kepemilikan INEOS telah melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk pengurangan 250 karyawan setelah tinjauan strategis yang menghabiskan biaya £47,8 juta.

Meski langkah ini mendapat kritik, klub tetap berkomitmen pada efisiensi dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik.

Untuk saat ini, aktivitas transfer Manchester United di jendela transfer Januari diperkirakan akan minim.

Meskipun terus dikaitkan dengan pemain-pemain seperti Viktor Gyokeres dari Sporting dan Alphonso Davies dari Bayern Munich, klub kemungkinan baru akan aktif kembali di musim panas mendatang.

Selanjutnya: Kejagung Amankan Pendiri Sriwijaya Air di Bandara Soetta Terkait Kasus PT Timah

Editor: Handoyo .