Rugi Bank Neo Commerce (BBYB) Susut 5,84% Jadi Rp 566,06 Miliar hingga Kuartal III



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatat penyusutan rugi bersih sebesar 5,84% secara year on year (YoY) menjadi Rp 566,06 miliar di sembilan bulan pertama 2023, dari sebelumnya mencatat rugi bersih Rp 601,17 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Penyusutan kerugian tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih Bank Neo Commerce (BNC) yang melesat sebesar 102,86% YoY menjadi Rp 2,21 triliun per September 2023 dari yang sebelumnya Rp 1,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Pendapatan lainnya juga ikut naik sebesar 362,98% YoY menjadi Rp 332,68 miliar per September 2023 dari sebelumnya Rp 71,86 miliar pada tahun lalu.  Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, penyaluran kredit BNC melesat 22,73% YoY mencapai Rp 10,97 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 8,93 triliun


Alhasil rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) melesat ke posisi 17,34% per September 2023 dari sebelumnya di level 12,74% per September 2022.  

Baca Juga: BCA (BBCA) Beri Bocoran Terkait Pembagian Dividen pada Tahun Depan

Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (NPL) gross BNC naik ke level 3,89% per September 2023 dari sebelumnya 1,88% per September 2022. Sedangkan, NPL nett mengalami penurunan tipis ke level 1,59% per September 2023 dari sebelumnya 1,69% pada tahun lalu.

Sementara dari beban operasional, yakni beban promosi terpantau susut 73,39%, dari yang sebelumnya Rp 270,67 miliar per September 2022 menjadi Rp 72,02 miliar per September 2023.

Bank juga terlihat makin efisien, terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang menurun dari level 130,97% menjadi menjadi 116,91% per September 2023. 

Adapun, dari segi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BNC berhasil meraup pendanaan DPK sebesar Rp 15,3 triliun per September 2023, naik 20,76% YoY dibandingkan tahun lalu. 

Baca Juga: Bank Muamalat dan BPHK Beri Layanan Pendaftaran Haji Online untuk Diaspora di Taiwan

Hal ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) yang melesat sebesar 21,76% YoY menjadi Rp 4,14 triliun per September 2023, dari sebelumnya sebesar Rp 3,39 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Porsi dana murah tercatat sebesar 27,04% dari total DPK BNC

Adapun total aset BNC hingga September 2023 tercatat meningkat 21,58% menjadi Rp 19,45 triliun dibanding periode tahun lalu Rp 15,99 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi