Rugi Bersih Garuda (GIAA) Terpangkas 51% Menjadi US$ 110,13 Juta di Kuartal I-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penerbangan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan pemulihan kinerja dari bottom line di kuartal I-2023. Kenaikan ini juga seiring dengan peningkatan pendapatan.

Menilik laporan keuangan per 31 Maret 2023, GIAA membukukan pendapatan sebesar US$ 602,99 juta. Nilai tersebut meningkat 72,20% secara tahunan atau year on year (YoY) dari sebelumnya US$ 350,15 juta. 

Perinciannya, penerbangan berjadwal berkontribusi sebesar US$ 506,82 juta. Penerbangan tidak terjadwal sejumlah US$ 12,81 juta dan pendapatan lainnya mencapai US$ 83,35 juta. 


Beban usaha Garuda Indonesia juga tercatat meningkat 14,98% YoY menjadi US$ 605,18 juta. Pada kuartal I-2022, beban usaha GIAA senilai US$ 526,33 juta. 

Baca Juga: Garuda Indonesia Catat Pertumbuhan Pendapatan 72% pada Kuartal I 2023

Namun GIAA masih mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar US$ 131,42 juta atau turun 48,89% YoY secara tahunan. Rugi periode berjalan Garuda Indonesia sampai dengan Maret 2023 mencapai US$ 110,03 juta.

Adapun rugi bersih Garuda Indonesia mencapai US$ 110,13 juta per 31 Maret 2023. Nilai tersebut menyusut 50,97% YoY dari US$ 224,66 juta per 31 Maret 2022.

Per 31 Maret 2023, jumlah aset GIAA mencapai US$ 6,18 miliar atau turun dari posisi 31 Desember 2022 di US$ 6,23 miliar. Liabilitas GIAA naik terpantau naik dari US$ 7,77 miliar menjadi US$ 7,82 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati