Rugi bersih Goodyear Indonesia (GDYR) membengkak akibat rugi kurs dan beban keuangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) seret hingga kuartal ketiga 2019. Emiten ban ini mengantongi pendapatan bersih US$ 103,22 juta, turun 15,83% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Penurunan penjualan GDYR terjadi pada semua segmen. Penjualan ban turun tipis 1,60% menjadi US$ 100,52 juta. Penjualan ban dalam turun 18,06% menjadi US$ 701.469. Penurunan lebih tajam tampak pada penjualan barang setengah jadi yang mencapai 89,81% menjadi hanya US$ 2 juta dari sebelumnya US$ 19,63 juta.

Berdasarkan lokasi, penjualan ekspor GDYR turun lebih dalam daripada penjualan domestik. Penjualan domestik Goodyear hanya turun 5,18% menjadi US$ 60,58 juta. Sedangkan penjualan ekspor GDYR turun 27,41% menjadi US$ 42,64 juta.


Baca Juga: Gaikindo Pangkas Target Penjualan Mobil, Gajah Tunggal dan Goodyear Masih Tetap Pede

Akibat penurunan tersebut, porsi penjualan ekspor GDYR turun menjadi 41,31% dari sebelumnya 47,90%.

Meski ada efisiensi yang menyebabkan margin laba kotor naik menjadi 10,04% dari sebelumnya 7,52%, GDYR harus mencatat kenaikan rugi bersih US$ 2,14 juta, membengkak 300% dari periode Januari-September 2018 lalu.

Baca Juga: Goodyear perkenalkan teknologi baru lewat kejuaraan FIA World Endurance Championship

Kerugian ini berasal dari kenaikan biaya keuangan lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 1,5 juta dan adanya kerugian lain-lain bersih US$ 895.309. Kerugian lain-lain ini berasal dari kerugian kurs bersih US$ 806.953. Tahun lalu, GDYR mencatat keuntungan selisih kurs US$ 2,15 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati