Rugi Bersih GOTO Turun di Kuartal I-2023, Simak Prospek dan Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan penurunan rugi bersih yang cukup signifikan pada kuartal pertama tahun ini. Sepanjang Januari-Maret 2023, rugi bersih GOTO turun 40,3% year on year (yoy) menjadi Rp 3,86 triliun, dari Rp 6,47 triliun pada periode sama tahun lalu.

Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan, penurunan kerugian GOTO utamanya didorong oleh dua hal. Pertama, monetisasi bisnis yang berjalan dengan baik. Kedua, inisiatif efisiensi operasional yang membuahkan hasil.

Pada kuartal I-2023, pendapatan bersih GOTO melesat 122,55% yoy menjadi Rp 3,33 triliun dari Rp 1,49 triliun. Di sisi lain, GOTO berhasil menurunkan beban umum dan administrasi sebesar 11% yoy menjadi Rp 2,29 triliun serta memangkas beban penjualan dan pemasaran hingga 51% yoy menjadi Rp 1,63 triliun.


Berkat efisiensi tersebut, GOTO mampu membukukan contribution margin (CM) positif sebesar Rp 636 miliar atau 0,4% dari gross transaction value (GTV). Adjusted EBITDA yang membaik 67% yoy menjadi minus Rp 1,6 triliun (-1,1% dari GTV) juga masih berada di jalur untuk mencapai nilai positif ke depannya.

"GOTO terlihat on track untuk membukukan adjusted EBIDTA positif pada kuartal ke empat tahun ini sehingga ada peluang GOTO bisa membukukan arus kas operasional positif di tahun depan," tutur Paulus saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/5).

Baca Juga: Segmen Potensial, Emiten Teknologi Fokus Kembangkan Layanan Finansial

Dalam riset tanggal 17 Mei 2023, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Jennifer A. Harjono dan Rizkia Darmawan mengatakan, GOTO melakukan efisiensi biaya di sejumlah hal. Pada tingkat operational expenditure (opex), efisiensi terutama datang dari pengurangan karyawan dan biaya IT.

Pada semester 2 2023, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan, pertumbuhan GOTO akan semakin cepat seiring dengan kejelasan yang lebih baik tentang produk pinjaman konsumen dan pengembangan produk dasar. "Produk cross-pollination yang merupakan sinergi antar platform dalam ekosistem akan menjadi kunci, dalam pandangan kami," ucap kedua analis tersebut.

Keduanya memprediksi, GOTO akan membukukan adjusted EBITDA yang positif pada kuartal IV-2023 yang didukung oleh bisnis on-demand services (ODS) dan e-commerce. Meski begitu, GoTo Financial (GTF) dan GoTo Logistics (GTL) mungkin mengimbangi beberapa angka.

Berdasarkan riset tanggal 19 Mei 2023, Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan dan Laurencia Hiemas mengatakan, GOTO membukukan pertumbuhan GTV yang moderat sebesar 6% yoy menjadi Rp 148,5 triliun pada kuartal I-2023. Namun, GOTO berhasil meningkatkan gross take rate-nya menjadi 4%, didukung oleh bisnis on-demand (21,7%) dan e-commerce (3,6%).

Untuk mencapai profitabilitas, GOTO memilih strategi yang lebih organik dengan memanfaatkan teknologinya untuk menargetkan pengguna berkualitas tinggi (pengguna dengan GTV tinggi dan pengguna ‘setia’). Menurut Samuel Sekuritas, strategi ini bekerja dengan sangat baik.

"Pasalnya, GOTO berhasil mengurangi biaya promosi dan menaikkan biaya platformnya tanpa mengganggu kinerjanya, memungkinkan perusahaan untuk membukukan gross take rate yang lebih tinggi," kata kedua analis ini.

Hal menarik lainnya dari GOTO adalah peluncuran GoTo Logistics, layanan pengiriman in-house yang melayani Tokopedia dan semua jasa pengiriman terkait GOTO. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengurangi biaya pengiriman pihak ketiga, yang berpotensi mengancam layanan pengiriman pihak ketiga yang sudah ada.

Semua upaya ini penting bagi kedua perusahaan untuk mencapai profitabilitas karena manajemen perusahaan menargetkan untuk membukukan EBITDA positif di kuartal IV-2023.

Samuel Sekuritas yakin dengan biaya platform baru Tokopedia, GOTO berpotensi mencatatkan kenaikan take rate sebesar 20-30 bps di kuartal II-2023. Apalagi, GOTO terus menyempurnakan teknologinya sehingga memungkinkan perusahaan untuk menargetkan lebih banyak pengguna berkualitas tinggi.

"Oleh karena itu, Samuel Sekuritas menegaskan kembali proyeksinya bahwa GOTO akan membukukan net take rate sebesar 2,1% dan pendapatan sebesar Rp 17,9 triliun di 2023," ucap kedua analis.

Samuel Sekuritas merekomendasikan buy saham GOTO dengan target harga Rp 150 per saham. Sementara Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 135 per saham.

Sucor Sekuritas pun menilai GOTO masih menarik dikoleksi meski untuk jangka waktu dekat volatilitas akan cukup meninggi terutama menjelang pengumuman kinerja perusahaan. Pada perdagangan Senin (22/5), harga GOTO terkoreksi 0,87% ke level Rp 114 per saham.

Baca Juga: GoTo akan Kembangkan GoPay Menjadi Aplikasi Tersendiri

 
GOTO Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat