Rugi Bersih Satria Mega Kencana (SOTS) Membengkak hingga Kuartal III-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perusahaan properti PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) membukukan pendapatan sebesar Rp 13,09 miliar hingga kuartal III-2022. Pendapatan Satria Mega Kencana ini melonjak 65,59% dibandingkan dengan kuartal III-2021 yang hanya Rp 7,90 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kenaikan pendapatan Satria Mega Kencana ini membuat rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 14,29 miliar hingga kuartal III-2022.

Padahal di periode kuartal III-2021, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Satria Mega Kencana masih Rp 11,48 miliar.


Lonjakan rugi bersih perusahaan sejalan dengan beban operasional Satria Mega Kencana yang naik di periode sembilan bulan pertama 2022 mencapai 4,67 miliar.

Di mana, pada periode Januari-September 2022, beban operasional perusahaan masih berada di level Rp 3,49 miliar.

Baca Juga: Satria Mega Kencana (SOTS) Lanjutkan Identifikasi Target Akuisisi Lahan di Labuan

Sementara itu, aset dan liabilitas Satria Mega Kencana turun 20%. SOTS membukukan penurunan pada aset tidak lancar dari sebelumnya Rp 383,08 miliar di kuartal ketiga 2021 menjadi Rp 379,04 miliar di kuartal ketiga 2022.

Penurunan tersebut dikarenakan reklasifikasi dari bank ke asset tidak lancar lainnya. Nilai tersebut adalah nilai bank yang penggunaannya terbatas.

Sementara itu mengenai kenaikan jumlah pada liabilitas yang mengalami kenaikan/penurunan signifikan lebih dari 20% pada Utang Lain-Lain Pihak Ketiga mengalami kenaikan sebesar 1742,35% atau sebesar Rp1,92 miliar, hal tersebut dikarenakan adanya pinjaman ke pihak ketiga untuk operasional hotel dan kantor.

Pihak berelasi mengalami kenaikan sebesar 21% atau sebesar Rp14,40 miliar, hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan pinjaman kepada pihak berelasi untuk operasional.

 
SOTS Chart by TradingView

Pada Jaminan Pelanggan mengalami penurunan sebesar 39,66% atau sebesar Rp238 juta, hal tersebut terjadi akibat sudah digunakannya sebagian besar deposit yang diberikan dari pelanggan.

Pada Liabilitas Sewa Pembiayaan mengalami penurunan sebesar 100% atau sebesar Rp 1,21 miliar, hal tersebut dikarenakan sudah selesainya kewajiban sewa pembiayaan yang dimiliki oleh perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari