Rugi Bersih Sri Rejeki Isman (SRIL) Berkurang pada Semester I 2022



KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Emiten tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex mencatatkan penurunan penjualan 33,7% secara tahunan atau year on year (yoy) pada semester 1 2022 menjadi US$ 348,89 juta. Pada periode sama tahun 2022, penjualan Sritex masih sebesar US$ 526,21 juta.

Secara rinci, penjualan ekspor sepanjang enam bulan pertama 2022 merosot 35,98% yoy, dari US$ 335,32 juta menjadi US$ 214,66 juta. Sementara itu, penjualan lokal turun 29,68% yoy, dari US$ 190,88 juta menjadi US$ 134,24 juta.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan Sritex berkurang 50,86% yoy menjadi US$ 355,9 juta. Alhasil, rugi kotor Sritex berkurang jauh sebesar 96,47% yoy, dari US$ 198,1 juta menjadi US$ 7 juta.


Baca Juga: Analis Peringatkan Emiten-Emiten Ini Masih Memiliki Risiko Besar

Akan tetapi, Sritex masih mencatatkan kenaikan pada sejumlah bebannya. Sepanjang Januari-Juni 2022, beban penjualan meningkat 63,56% yoy menjadi US$ 27,28 juta serta beban administrasi dan umum naik 9,36% yoy menjadi US$ 25,44 juta.

Di sisi lain, Sritex tidak lagi mencatatkan cadangan kerugian penurunan nilai piutang, cadangan kerugian penurunan nilai persediaan, dan beban keuangan. Padahal, pada semester 1 2021, masing-masingnya membebani Sritex sebesar US$ 153,49 juta, US$ 459,51 juta, dan US$ 42,13 juta.

Alhasil, Sritex dapat menurunkan rugi bersihnya sebesar 93,21% yoy menjadi US$ 60,21 juta dalam enam bulan pertama 2022. Pada periode sama tahun 2021, rugi bersih Sritex masih sebesar US$ 886,12 juta.

Baca Juga: Rugi Bersih Sri Rejeki Isman (SRIL) Turun Jadi US$ 38,97 Juta di Kuartal I 2022

Adapun total aset Sritex sepanjang semester 1 2022 turun 7,78% menjadi US$ 1,14 miliar dari aset per akhir 2021 yang sebesar US$ 1,23 miliar.

Hal ini sejalan dengan liabilitas yang bertambah 2,13% sejak awal tahun atau year to date  menjadi US$ 1,59 miliar dan ekuitas yang semakin tergerus menjadi negatif US$ 459,96 juta dari sebelumnya negatif US$ 398,82 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli