JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) yang mengelola Mayapada Hospital menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Mayapada Hospital Jakarta Selatan pada Selasa (30/5). Berdasarkan hasil RUPST tersebut perseroan menyepakati untuk tidak membagi dividen untuk tahun buku 2016 dan tidak membukukan dana cadangan wajib. Menurut Direktur Operasional Arif Mualim, perseroan belum membagikan dividen mengingat perseroan masih mengalami kerugian. "Berdasarkan rapat RUPST untuk cadangan dana karena kerugian jadi belum bisa bagi dividen," ujar Arif. Berdasarkan RUPST tersebut, rugi perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2016 sebesar Rp 97.222.036.255 akan dibukukan ke dalam ekuitas perseroan. Sebelumnya di tahun 2016, perseroan menerbitkan 2.887.300.388 saham baru senilai Rp 808 miliar yang akan digunakan perseroan untuk ekspansi membangun rumah sakit di beberapa kota, salah satunya di Surabaya dan Jakarta Garden City. Saham baru tersebut ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) II. Perseroan hingga kuartal 1 2017 berhasil membukukan revenue Rp 152,7 miliar atau naik 6,49% dari kuartal 1 2016 yang sebesar Rp 143,4 miliar. Rugi bersih perseroan Rp 24,6 miliar naik 71,48% dari kuartal 1 2016 sebesar Rp 14,35 miliar dengan margin rugi 16,1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rugi di tahun 2016, SRAJ tak bagikan dividen
JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) yang mengelola Mayapada Hospital menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Mayapada Hospital Jakarta Selatan pada Selasa (30/5). Berdasarkan hasil RUPST tersebut perseroan menyepakati untuk tidak membagi dividen untuk tahun buku 2016 dan tidak membukukan dana cadangan wajib. Menurut Direktur Operasional Arif Mualim, perseroan belum membagikan dividen mengingat perseroan masih mengalami kerugian. "Berdasarkan rapat RUPST untuk cadangan dana karena kerugian jadi belum bisa bagi dividen," ujar Arif. Berdasarkan RUPST tersebut, rugi perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2016 sebesar Rp 97.222.036.255 akan dibukukan ke dalam ekuitas perseroan. Sebelumnya di tahun 2016, perseroan menerbitkan 2.887.300.388 saham baru senilai Rp 808 miliar yang akan digunakan perseroan untuk ekspansi membangun rumah sakit di beberapa kota, salah satunya di Surabaya dan Jakarta Garden City. Saham baru tersebut ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) II. Perseroan hingga kuartal 1 2017 berhasil membukukan revenue Rp 152,7 miliar atau naik 6,49% dari kuartal 1 2016 yang sebesar Rp 143,4 miliar. Rugi bersih perseroan Rp 24,6 miliar naik 71,48% dari kuartal 1 2016 sebesar Rp 14,35 miliar dengan margin rugi 16,1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News